Breaking News

PARIWISATA 28 Juli, Gerhana Bulan Terlama Kedua Abad Ini 26 Jul 2018 15:10

Article image
Ilustrasi gerhana bulan total. (Foto: Reuters)
Keunikan dari gerhana bulan total kali ini adalah bulan purnama akan tampak meredup selama 3 jam 55 menit dan tampak memerah selama 1 jam 43 menit.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Gerhana bulan berdurasi panjang akan terjadi pada 28 Juli 2018. Gerhana yang akan terjadi pada dini hari ini akan berlangsung selama 3 jam 55 menit dan akan tercatat sebagai gerhana terlama kedua abad ini.

Demikian dikatakan Peneliti Pusat Ilmu Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto.

Menurut Rhorom, keunikan dari gerhana bulan total kali ini adalah bulan purnama akan tampak meredup selama 3 jam 55 menit dan tampak memerah selama 1 jam 43 menit.

Rhorom menambahkan pada 27-28 Juli nanti, bulan tampak menggantung di langit, ditemani Planet Mars dan Saturnus.

"Amat indah bila dipotret berbarengan. Ada juga hujan meteor yang memancar dari arah rasi Aquarius, tidak terlalu jauh dari bulan saat itu," katanya melalui pesan singkat, Jakarta, Selasa (26/7/2018) seperti dikutip Antara.

Durasi gerhana bulan total pada 28 Juli nanti, kata dia, merupakan GBT terlama kedua pada abad ini setelah GBT 16 Juli 2000 yang memiliki durasi yang lebih lama yakni 3 jam 56 menit.

Ia menuturkan dalam rentang waktu 3 jam 55 menit itu terjadi gerhana bulan umbra, yakni ketika piringan bulan tertutup oleh umbra bayangan bumi. Sementara gerhana bulan totalnya berlangsung selama 1 jam 43 menit.

"Saat itulah mata kita bisa menyaksikan terang bulan meredup," katanya.

GBT nanti dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah-wilayah yang tertutup mendung.

GBT akan berlangsung pada 28 Juli pukul 01.24 WIB hingga 05.19 WIB. Gerhana bulan total super blood moon yang pertama tahun ini berlangsung pada 31 Januari 2018.

Ia pun menambahkan bahwa GBT 28 Juli disebut juga mini blood moon. Pasalnya GBT ini merupakan gerhana bulan apogee, kebalikan dari gerhana pada 31 Januari lalu.

"Karena berada dekat posisi apogee (terjauh dari bumi), maka bulan akan tampak lebih kecil, sekitar 5 persen dari penampakan rata-ratanya atau sekitar 10 persen dari ukuran yang kita lihat pada 31 Januari lalu. Ada yang bilang, GBT nanti adalah mini blood moon," katanya.

--- Simon Leya

Komentar