Breaking News

POLITIK 30 DPD I Golkar Setuju Adakan Munaslub Gantikan Novanto 30 Nov 2017 08:01

Article image
Ketua DPD I Golkar Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)
30 Ketua DPD I Golkar telah menandatangani surat pengusulan Munaslub Golkar. Angka ini lebih dari cukup untuk mengusulkan digelarnya munaslub.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- 30 Ketua DPD I Golkar telah menandatangani surat pengusulan Munaslub Golkar. Angka ini lebih dari cukup untuk mengusulkan digelarnya munaslub. Namun, mereka masih menunggu empat ketua DPD lainnya untuk tanda tangan.

Hal ini disampaikan Ketua DPD I Jawa Barat Dedi Mulyadi seusai bertemu petinggi Golkar Airlangga Hartarto.

"Kami pingin 34. Semuanya pingin memiliki solidaritas yang sama untuk sama-sama membangun Partai Golkar," kata Dedi di depan rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, (30/11/2017).

Dedi yang juga Bupati Purwakarta itu juga memastikan Golkar akan menggelar Munaslub pada Desember.

"Insya allah semua sudah mempunyai kata sepakat bahwa solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi Partai Golkar saat ini adalah dengan jalan munaslub dan kalau bisa munaslub dilaksanakan pada bulan Desember," ujar Dedi.

Desakan munaslub menguat setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi. Setya menjadi tersangka untuk kedua kalinya dalam kasus korupsi e-KTP. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini diduga terlibat korupsi proyek senilai Rp 5,84 triliun yang diduga merugikan negara hingga Rp 2,3 triliun.

Hasil rapat pleno Golkar yang digelar Selasa pekan lalu urung mencopot Setya dari dua jabatan strategis. Setya juga mengirim surat ke Golkar dan DPR meminta tidak dicopot sampai gugatan praperadilan atas penetapan dirinya sebagai tersangka diputuskan.

Pleno Golkar dan rapat Mahkamah Kehormatan DPR menghasilkan putusan yang senada dengan permintaan Setya. Meskipun pleno memutus demikian, di internal Golkar desakan munaslub semakin kencang datang dari daerah.

"Akhirnya kami memiliki persepsi yang sama, DPD I bersepakat untuk sama-sama melakukan perubahan," kata Dedi.

Adapun nama yang digadang-gadang akan menggantikan Setya Novanto adalah Airlangga Hartarto yang saat ini menjabat Menteri Perindustrian. Airlangga mengaku telah mengantongi restu Presiden Joko Widodo untuk maju menjadi Ketua Umum Golkar.

Airlangga telah menyatakan siap maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada munaslub mendatang. Bahkan, dia menggadang diri telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo. Dia mengklaim telah bertemu dengan Jokowi untuk memaparkan rencana munaslub dan pemilihan ketua umum baru Partai Golkar.

 “Saya diperbolehkan ikut karena akan membantu beliau (Jokowi),” kata dia. Pernyataan Airlangga ini sempat ditampik oleh Sekretaris Kabinet Kerja Pramono Anung, yang menyatakan Jokowi tak akan mengintervensi dinamika politik internal partai.

Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menilai terlalu dini untuk menyatakan dukungan terhadap calon pengganti Setya. Begitu pula, kata dia, pencalonan diri kelewat cepat. Menurut dia, pada saat ini Setya masih melakukan upaya hukum untuk membuktikan dirinya tak bersalah melalui gugatan praperadilan.

 “Sabar dulu. Tak etis,” ujarnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung merespon klaim Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang menyatakan sudah mendapat restu Presiden Joko Widodo untuk mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar. Pramono tidak membenarkan ataupun membantah pernyataan itu, namun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengintervensi proses pencarian ketum Golkar.

--- Redem Kono

Komentar