Breaking News

REGIONAL Acara ‘Pedang Pora’ Sambut Kapolres Baru Sikka 18 Jan 2018 00:30

Article image
Acara
Rickson Situmorang mengaku penempatan dirinya di Kabupaten Sikka merupakan pertama kali di wilayah Polda NTT. Sebelumnya, dalam berbagai jabatan ia pernah bertugas antara lain di Polda Metro, Polda Kaltim, dan Polda Maluku.

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka yang baru, Rickson PM Situmorang, Rabu (17/1/18), disambut secara adat Sikka menurut tradisi kepolisian yang dalam istilah setempal dikenal ‘pedang pora’. Acara yang dihadiri para perwira Polres Sikka ini ditandai dengan penerimaan secara adat melalui perecikan air (huler waer) oleh sesepuh adat Sikka, Oskar Pareira Mandalangi, yang berlangsung di halaman kantor Polres Sikka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.  

Dilansir NTTSatu.com, acara penyambutan ini diwarnai tarian ‘Papak’ dari Sanggar Tari SDK Bhaktyarsa untuk mengiringi Kapolres Rickson Situmorang bersama isteri menuju Kantor Polres Sikka sambil melewati barisan para perwira Polres Sikka yang memegang pedang.

Setelah tiba di Maumere melalui Bandara Frans Seda, Rickson Situmorang dijemput Wakapolres Sikka, Iwan Iswayudi dan diarahkan menuju ruang VIP. Di Ruang VIP sudah menunggu Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar, Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, Ketua Pengadilan Negeri Rahmat Sanjaya dan Kajari Maumere Azwan Tanjung.

Usai ritual peyambutan, Rickson Situmorang menggelar pertemuan secara meluas dengan anggota Polres Sikka bertempat di Aula Kemala Hikmah Polres Sikka. Dalam pertemuan itu, Kabag Ops Polres Sikka, Siprianus Abatan, melaporkan secara umum gambaran dan kondisi wilayah Kabupaten Sikka serta wilayah hukum Polres Sikka.

Siprianus Abatan juga menyinggung tentang kegiatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sikka Tahun 2018. Dia menyampaikan jadwal dan tahapan serta rancangan pengamanan personil yang sudah direncanakan sejak kepemimpinan Kapolres Sikka sebelumnya, I Made Kusuma Jaya.

Rickson Situmorang mengaku penempatan dirinya di Kabupaten Sikka merupakan pertama kali di wilayah Polda NTT. Sebelumnya, dalam berbagai jabatan ia pernah bertugas antara lain di Polda Metro, Polda Kaltim, dan Polda Maluku.

“Dari Maluku terus ke sini. Sepertinya, penduduknya tidak terlalu jauh berbeda. Bahasanya juga hampir sama. Kemarin di Kupang saya dengar kata ‘sonde’, kalau di Maluku dengan ‘seng’. Jadi saya merasa tidak asing lagi di sini,” kesan Rickson Situmorang.

Rickson Situmorang merasa bersyukur karena kedatangannya di hari pertama mendapat laporan situasi kondusif daerah ini. Dia mengajak semua anggota Polres Sikka untuk terus menciptakan situasi yang aman dan tertib bagi masyarakat Kabupaten Sikka, apalagi menjelang Pilkada Sikka Tahun 2018 ini.

Sebelum dilantik menjadi Kapolres Sikka, Rickson Situmorang sebelumnya bertugas sebagai Kasubdit II Ditres Narkoba Polda Maluku selama kurang lebih 1 tahun. Dia kemudian dimutasikan menjadi Kapolres Sikka menggantikan I Made Kusuma Jaya yang berpindah tugas sebagai Kabid Hukum Polda DI Yogyakarta.

Menyinggung tahun politik menjelang Pilkada NTT 2018 terutama Pilbup Sikka, Kapolres Rckson mengingatkan segenap jajaran anggota Polres Sikka untuk tidak terlibat politik praktis.

“Tugas polisi adalah menjaga keamanan dan ketertiban termasuk pengamanan pada setiap tahapan pemilihan kepala daerah. Karena itu saya ingatkan agar polisi tidak boleh terlibat dalam politik praktis. Saya sangat memahami jika polisi memiliki hubungan psikologis, kedekatan, keluarga, atau pun berteman dengan pasangan bakal calon. Namun demikian, sebagai polisi haruslah tetap menjaga netralitas.,” tegas Rickson pada kesempatan itu.

Ia bahkan melarang polisi dalam wilayah Polres Sikka untuk mengikuti sosialisasi, pertemuan, termasuk foto-foto dalam kegiatan politik. Larangan ini tidak berlaku bagi anggota polisi yang mendapatkan izin atau tugas pengamanan.

“Saya harapkan jangan sampai ada yang foto-foto dengan pasangan calon lalu upload di media sosial. Atau hal apa saja dalam kegiatan politik kemudian tanpa izin lalu upload di media sosial. Polisi tidak boleh berpolitik praktis. Tidak boleh lagi polisi menakut-nakuti masyarakat untuk memilih yang ini atau yang itu. Kami akan memberikan rasa aman kepada masyarakat dari rumah mau ke TPS, hasil perhitungan, pelantikan hingga akhirnya masyarakat mendapat pemimpin yang baru. Untuk itu, jajaran Polres Sikka bertekad menyukseskan Pilgub NTT dan Pilbup Sikka,,” tegas dia.

Untuk pengamanan Pilgub NTT dan Pilbup Sikka, Polres Sikka akan melibatkan 303 personil, dibantu TNI AD 50 personil, TNI AL 40 personil, serta petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Linmas.

--- Guche Montero

Komentar