Breaking News

REGIONAL Adakan Kunker, Anggota DPRD dan BPBD Ende Tinjau Sejumlah Titik DAS di Wolowaru 12 Jan 2020 10:45

Article image
Anggota Komisi II dan Komisi III DPRD serta BPBD Kabupaten Ende saat melakukan kunker ke salah satu titik DAS di Desa Mbuli Utara, Kecamatan Wolowaru. (Foto: Che)
"Safari (kunker,red) hari ini sebagai jawaban bahwa kami siap "berkantor" di tengah masyarakat," kata Samsudin.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota Komisi II dan Komisi III DPRD Ende bersama Kepala dan
segenap Staf Bidang 3 bagian Rehab dan Rekon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Jumat (10/1/20) meninjau langsung sejumlah titik Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpotensi terdampak bencana di Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.

Sejumlah titik DAS yang ditinjau langsung yakni di desa Lisedetu, Desa Mbuli Waragheta, Desa Mbuli Utara dan Desa Nakambara.

Kepala BPBD Ende, Sebastianus Bele, usai meninjau langsung titik DAS tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian dari hasil survei tersebut sehingga selanjutnya dapat diambil tindakan pencegahan baik bronjonisasi maupun normalisasi sesuai tingkat potensi (bencana, red) maupun kategori tanggap darurat.

"Pada prinsipnya, kami sudah meninjau langsung sejumlah titik yang direkomendasi. Tentunya kami akan mengkaji sesuai tingkat potensi yang ada. Kami akan terus berkoordinasi dengan Lembaga legislatif daerah (DPRD), BPBD Provinsi maupun BNPB jika dibutuhkan pos anggaran yang besar untuk normalisasi. Kami tentu mengharapkan dukungan dan kerjasama lintas lembaga untuk mencegah dan mengatasi daerah yang sangat potensial terdampak bencana," kata Sebas.

Ia menegaskan bahwa BPBD selalu siap untuk turun ke lapangan jika sifatnya darurat untuk segera ditanggapi termasuk bencana yang menimpa sektor-sektor vital termasuk pemukiman dan pertanian warga.

"Hari ini bersama beberapa anggota Dewan yang responsif dengan situasi dan keluhan warga, kami sudah meninjau sejumlah titik DAS di kecamatan Wolowaru untuk selanjutnya dapat ditindaklanjuti pencegahannya baik bronjonisasi maupun normalisasi sungai. Butuh kemitraan antar-instansi termasuk dengan Lembaga DPRD," katanya.

Sementara Camat Wolowaru, David Manna pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Anggota DPRD dan BPBD yang sudah turun langsung ke lokasi sehingga memudahkan pihaknya untuk berkoordinasi dengan pemerintah Desa setempat.

"Patut kami berikan apresiasi atas tanggapan responsif dari DPRD dan BPBD Ende. Ini bentuk kolaborasi koordinasi dan kerjasama yang konstruktif dalam menjemput aspirasi dan keluhan masyarakat di Kecamatan Wolowaru terkait potensi bencana sungai. Ini signal positif yang tentu bersentuhan langsung dengan kebutuhan dan kelangsungan hidup warga di sekitar DAS," ungkapnya.

Mantan Camat Lio Timur ini menegaskan bahwa ke pihaknya akan terus berkoordinasi secara intens dengan Pemdes setempat jika ada tindak lanjut realisasi oleh BPBD maupun intansi dan dinas terkait.

"Kami mengharapkan agar hasil survei hari ini dapat dikaji lebih dalam, untuk selanjutnya dapat direalisasi melalui pembangunan bronjonisasi maupun normalisasi. Kami mohon dukungan, kerjasama dan perhatian terkait hal ini," harap Camat.

Safari Kepedulian

Sementara Anggota DPRD dari Partai Demokrat, Mahmud Bento Djegha mengatakan bahwa kunjungan kerja (kunker) tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap keluhan masyakat sekita DAS Wolowaru, sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait (BPDB) untuk turun langsung ke lokasi, sehingga hasilnya dapat dikaji oleh Tim dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti.

"Ini wujud kepedulian sebagai wakil rakyat di Daerah karena berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup warga sekitar. Karena itu, kami berkoordinasi dengan Kepala BPBD dan stafnya untuk segera turun ke lokasi. Kunker ini sebagai wujud kepedulian kami dalam menyerap keluhan dan aspirasi warga," kata Anggota Komisi III dari Dapil IV ini.

Hal senada diutarakan Anggota Komisi III dari Partai PKB, Samsudin. Menurutnya, hasil kunker ini sebagai rujukan (data, red) langsung dari lapangan untuk selanjutnya diperjuangkan oleh dewan jika ada usulan program dari instansi terkait (BPBD).

"Pada prinsipnya, melalui fungsi pengawasan dan anggaran di lembaga legislatif, kami akan saling berkoordinasi lintas-komisi untuk mendukung dan memperjuangkan apa yang berkaitan dengan kelangsungan hidup warga. Safari (kunker) hari ini sebagai jawaban bahwa kami siap "berkantor" di tengah masyarakat," kata Samsudin.

"Inilah wujud kemitraan antar lembaga guna memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Artinya, kunker hari ini sebagai pegangan bagi kami bahwa kami dapat berbicara dan memperjuangkan sesuatu berdasarkan data dan fakta riil di lapangan. Tentu dukungan dan kerjasama yang baik harus menjadi energi positif dalam membangun Ende ke depan," kata Anggota Komisi II dari Partai PAN, Fadlin Deli.

Hadir pula dalam kunker tersebut pemerintah setempat yakni Camat Wolowaru, David Manna; Lurah Bokasape, Hanafin; Kepala Desa Lisedetu, BPD Desa Mbuli Utara dan Desa Nakambara serta media.

--- Guche Montero

Komentar