Breaking News

REGIONAL Adakan Kunker di NTT, Kemendes PDTT dan DPD RI Kawal Pembangunan Desa 18 Dec 2019 10:05

Article image
Wamen Desa PDTT, Budi Arie Setiadi (tengah) dan Anggota DPD RI, Angelo Wake Kako (kanan) saat mengadakan kunker ke Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, NTT. (Foto: Che)
"Diharapkan agar melalui ruang koordinasi dan kemitraan antara Komite DPD RI dengan Kementrian terkait, kita bisa keluar dari perbagai kategori dan stigma ketertinggalan," komit Angelo.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- "Desa Harus menjadi poros perubahan dan penggerak roda pembangunan sehingga berdampak pada pembangunan daerah baik kabupaten/kota, provinsi hingga nasional."

Demikian hal itu diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Angelius Wake Kako saat melakukan kunjungan kerja (kunker) bersama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Desa PDTT), Budi Arie Setiadi di Kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (17/12/19).

Dalam arahannya di salah satu titik kunjungan yakni Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, Angelo yang adalah Senator Dapil NTT ini mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri PDDT telah menempatkan kebijakan-kebijakan strategis untuk kepentingan masyarakat desa.

"Kunjungan kerja dari pusat harus berdampak riil. Rugi jika hanya dijadikan agenda rutinitas. Itu tugas dan tanggung jawab kita semua untuk memanfaatkan kucuran besar Dana Desa dari pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 5 tahun ke depan," kata Angelo.

Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Publik (BAP) DPD RI ini menyinggung bahwa Pimpinan Badan BAP DPD RI memprioritaskan upaya pencegahan dini dari berbagai praktik penyelewengan yang dilakukan penyelenggara negara di daerah termasuk di Desa.

“Spirit yang dibangun pimpinan dan anggota BAP DPD RI 2019-2020 adalah mendorong upaya pencegahan dini untuk penyelenggara negara di daerah agar berjalan efektif. Artinya, kucuran dan alokasi Anggaran negara harus dibuktikan dengan realisasi riil; baik pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, penyediaan lapangan kerja serta peningkatan ekonomi dan kesejahteraan melalui usaha-usaha ekonomi kreatif dan inovatif,” kata Angelo.

Ende: Miniatur Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Senator muda yang punya visi besar untuk NTT ini mengaku bahwa Ende, NTT selalu menjadi aura yang sejuk bagi pemerintah pusat dalam melakukan kunjungan.

"Saya yakin, spirit dan nilai-nilai Pancasila yang lahir dari kota ini terus menciptakan atmosfer yang sejuk dan positif dalam tatanan pemerintahan. Ende adalah miniatur Indonesia," sebut Angelo.

Senator muda ini juga memotivasi agar Desa perlu membuat kebijakan dan terobosan sehingga visi pemerintah membangun dari pinggiran dapat mendongkrak pembangunan secara nasional.

"Prinsipnya, Desa maju, Negara maju. Desa harus menjadi barometer kemajuan daerah. Diharapkan agar melalui ruang koordinasi dan kemitraan antara Komite DPD RI dengan Kementrian terkait, kita bisa keluar dari perbagai kategori dan stigma ketertinggalan," komitnya.

Desa Maju, Indonesia Maju

Sementara Wamen Desa PDTT RI, Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa spirit Pancasila yakni gotong-royong harus menjadi fondasi dasar pembangunan desa.

"Pembangunan desa harus berbasis partisipasi, masyarakat harus terlibat aktif. Dana Desa itu milik masyarakat sehingga harus bermanfaat untuk kepentingan masyarakat. Menteri hanya memastikan bahwa Dana Desa berguna untuk masyarakat, sehingga butuh pengawasan bersama terhadap pengelolaan dana desa," kata Wamen Budi.

Wamen mengharapkan agar 5 tahun ke depan, dana desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mampu keluar dari ketertinggalan dan kesenjangan.

"Pemerintah pusat tdk bisa berjalan sendiri, harus butuh gotong-royong, saling koordinasi dan kerjasama dari pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga desa/kelurahan. Kita harus yakin dan optimis bahwa jika Desa Maju Indonesia pasti Maju," lanjutnya.

Wamen memotivasi agar Desa Nanganesa harus menjadi contoh dan inspirasi untuk desa-desa lain.

"Desa ini harus jadi contoh dan inspirasi untuk desa-desa lain. Aspek SDM dan ekonomi (pemberdayaan, red) harus dioptimalkan, termasuk mengurangi angka stunting yang secara nasional mencapai 27%," ajaknya.

Diagendakan, dalam kunker bersama Wamen tersebut, ada tiga Desa yang dikunjungi yakni Desa Nanganesa di kecamatan Ndona, Desa Bheramari di Kecamatan Nangapanda dan Desa Wawonato di Kecamatan Ende.

Acara kunker tersebut juga Dirjen Kementrian Desa, PDTT, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi NTT, DPMD Kabupaten Ende, Anggota DPRD Ende, Forkompinda kabupaten Ende, para Kepala Desa, kelompok UKM, masyarakat dan awak media.

Kegiatan tersebut mencakup sosialisasi dan gambaran terkait kebijakan dan pengawasan penyelenggaraan Desa, persoalan dan keluhan serta ruang dialog.

Pada akhir kegiatan, dilanjutkan dengan acara penyerahan secara simbolis kunci mobil bantuan transportasi DAK Afirmasi dari Kemendes PDTT kepada Kelompok Usaha Ana Nggoro, Desa Nuaone, Kecamatan Detusoko.

 

--- Guche Montero

Komentar