Breaking News

INTERNASIONAL Aksi Unjuk Rasa di Libanon Rusuh, Satu Orang Tewas 29 Apr 2020 17:55

Article image
Para demonstran berhadapan dengan aparat keamanan di Beirut, Libanon. (Foto: faz.net)
Gelombang unjuk rasa terjadi dalam beberapa pekan terakhir sebagai bentuk protes warga Libanon terhadap krisis ekonomi dan korupsi yang semakin parah di kalangan pemerintah dan politisi negara itu.

BEIRUT, IndonesiaSatu.co -- Kerusuhan massal terjadi dalam aksi unjuk rasa menentang pemerintahan yang korup di sejumlah kota di Libanon, Selasa malam (28/4/2020) waktu setempat.

Disitir dari Frankfurter Allgemeine Zeitung, Rabu (29/4/2020), unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan dan aksi vandalisme terjadi di Beirut, Tripolis Saida, dan beberapa kota lain.

Dalam kerusuhan tersebut sejumlah kantor dan kawasan perbankan dibakar massa demonstran.

Gelombang unjuk rasa terjadi dalam beberapa pekan terakhir sebagai bentuk protes warga Libanon terhadap krisis ekonomi dan korupsi yang semakin parah di kalangan pemerintah dan politisi negara itu.

Sumber faz.net menyebutkan, kesulitan ekonomi di kota-kota besar di utara Libanon jauh lebih parah daripada wilayah lain negara tersebut.

Pada Senin lalu seorang pengunjuk rasa berusia 26 tahun tewas ketika para demonstran terlibat dalam kontak fisik dengan satuan militer Libanon.

Demonstran yang tewas itu disebut sebagai martir bagi warga Libanon yang semakin terpuruk dilanda kelaparan.

Sebelum wabah virus Corona meluas, pemerintah Libanon telah menyatakan negara itu dalam kondisi bangkrut.

Nilai tukar mata uang Libanon terpuruk hingga 50 persen sejak musim panas tahun lalu.  Hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi ekonomi Libanon yang menggantungkan pemenuhan hampir semua barang-barang kebutuhan pada impor dari negara-negara lain.

Masalah ekonomi warga Libanon semakin memburuk setelah sejumlah peraturan ketat, antara lain larangan keluar rumah, diberlakukan untuk membendung penyebaran wabah virus Corona. Warga semakin sulit membeli makanan pokok maupun membayar tagihan lainnya.

Menteri Sosial Libanon Ramzi Mashrafieh mengatakan, sepertiga warga negaranya saat ini bergantung pada bantuan dari pihak mana pun.

--- Rikard Mosa Dhae