Breaking News

POLITIK Andreas Hugo Pareira: Jangan Jadikan Isu Komunis untuk Adu Domba Masyarakat 08 Feb 2017 06:06

Article image
Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Dr Andreas Hugo Pareira. (Foto: ist)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah menyampaikan kecurigaan ada pihak-pihak menganggap PKI ini tidak ada lagi dan menduga mereka yang beranggapan sepertinya adalah seorang komunis.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Dr Andreas Hugo Pareira mengatakan, isu komunisme saat ini digunakan sebagai ajang untuk saling menuduh dan mengadu-domba antar kelompok di masyarakat.

"Jangan ini dijadikan ini sebagai isu mengadu domba masyarakat kita. Menjelang pilkada seperti ini, semua hal bisa dipolitisasi untuk menjadi kepentingan-kepentingan dari berbagai macam kelompok-kelompok politik," kata Andreas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Keprihatinan tersebut disampaikan Andreas dalam rapat dengar pendapat dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Andreas bertanya kepada Menhan soal isu komunis yang mencuat kembali ke permukaan akhir-akhir ini. Yang memprihatinkan adalah bahwa orang yang mengatakan komunis sudah tidak ada lagi malah dianggap sebagai komunis.

"Pada beberapa waktu yang lalu Pak Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa ada kecurigaan yang menyangkut bahwa ada pihak-pihak menganggap PKI ini tidak ada lagi dan menduga mereka yang beranggapan sepertinya adalah seorang komunis," tanya Andreas.

Menindaklanjuti pernyataan terbuka Ketua Umum PDI Perjuangan, Andreas menegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak ada hubungan dan kaitannya dengan PKI.

"Kami mengingatkan para menteri, pejabat sipil dan militer, pimpinan parpol serta tokoh masyarakat untuk tidak menjadi provokator yang menggunakan isu bangkitnya komunisme untuk menunggangi dan mengambil keuntungan politik dan menjadikannya benih-benih konflik sosial di masyarakat kita,” ujar Andreas kepada IndonesiaSatu.co, Rabu (8/2/2017) pagi.

Andreas sepakat bahwa komunisme perlu diwaspadai. Namun, dia juga mengingatkan bahwa di banyak tempat komunisme sudah tidak ada lagi, termasuk di Rusia.

"Bahkan ada yang sudah tidak kelihatan bekasnya lagi. Kalau kita lihat Soviet, ya tidak ada bekasnya lagi," ujar Andreas.

Sebelumnya, PDI Perjuangan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kadernya untuk menanggapi dinamika sosial politik yang terjadi saat ini.

Dalam edaran yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristianto tertanggal 2 Februari 2017, PDI Perjuangan melihat ada sejumlah pihak yang dalam propagandanya mengait-ngaitkan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia dan juga ajaran komunisme.

"PDI Perjuangan adalah partai politik yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 sesuai dengan jiwa dan semangat lahirnya 1 Juni 1945 (Pasal 5 ayat (1) Anggaran Dasar Partai)," demikian salah satu butir edaran.

 

--- Simon Leya

Komentar