Breaking News

POLITIK Angelo Wake Kako Resmi Mendaftar ke KPU NTT sebagai Bakal Calon DPD RI 22 Apr 2018 22:42

Article image
Angelo Wake Kako (kiri) saat mendaftar di KPU NTT sebagai bakal calon DPD RI (Foto: Dok. Tim AWK)
“Pilihan ini berangkat dari komitmen untuk memperjuangkan aspirasi dan martabat daerah di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap parlemen yang diisi perwakilan partai politik,” kata Angelo.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Salah satu tokoh muda terbaik Nusa Tenggara Timur (NTT), Angelius Wake Kako, Minggu (22/4/18), resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT sebagai bakal calon (balon) anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI.

Didampingi koordinator dan tim “Relawan AWK for Senator”, pria yang biasa disapa Angelo ini, pada kesempatan itu menyerahkan 2.561 Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dihimpun dari 12 kabupaten/kota se-NTT sebagai syarat awal dukungan pencalonan ke lembaga KPU.

Usai mendaftarkan diri dan menyerahkan semua syarat dukungan, kepada awak media Angelo menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat dan segenap tim relawan sehingga memenuhi syarat awal pencalonan ke KPU.

“Terima kasih untuk segenap masyarakat NTT dan tim relawan yang sudah menyatakan dukungan dengan memberikan KTP. Berkas yang diserahkan ke KPU sudah memenuhi jumlah yang disyaratkan, selanjutnya lembaga KPU akan memverifikasi sesuai dengan regulasi yang ada. Ini langkah awal dukungan menuju tahap selanjutnya hingga tahap pemilihan nanti,” ungkap alumni Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Ende ini.

DPD sebagai Denyut Perubahan Daerah

Menyinggung peran strategis DPD untuk konteks NTT, lulusan Universitas Flores (Unflor) Ende ini mengatakan bahwa secara kelembagaan, DPD memiliki peran strategis dalam memperjuangkan kepentingan daerah yang diwakilkan. Menurutnya, keberadaan DPD yakni sebagai penyeimbang ruang parlemen dalam sistem ketatanegaraan di negara ini, seharusnya memberikan dampak bagi pembangunan daerah.

“Lembaga DPD itu strategis jika dimaksimalkan perannya. Karena sejak awal pendiriannya, lembaga ini diharapkan menjadi penyeimbang ruang parlemen dalam sistem ketatanegaraan kita. Kepentingan daerah bisa terwakilkan secara mutlak melalui lembaga ini. Artinya, DPD merupakan denyut perubahan daerah,” ujar Ketua Pengurus Pusat PMKRI periode 2015-2017 ini.

Angelo menambahkan bahwa keberadaan DPD yang dibagi dalam komite-komite yang semuanya bermitra dengan kementerian, dapat dioptimalkan perannya untuk menghubungkan apa yang menjadi kepentingan daerah di tingkat nasional dengan kewenangan dan fungsi yang dimilikinya.

“Ada empat komite di Lembaga DPD RI yang bermitra dengan kementerian-kementerian. Jika peran komite sungguh dimaksimalkan sinergis, saya yakin aspirasi dan kepentingan daerah bisa tersalurkan dengan baik,” terang Angelo yang baru menyelesaikan studi Pasca Sarjana Ilmu Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia (UI) ini.

Meski telah berkecimpung dalam dunia organisasi hingga ke level nasional bahkan internasional melalui wadah International Movement of Catholic Student (IMCS) dalam berbagai gerakan kemanusiaan, Angelo mengaku, sebagai ‘anak kandung’ NTT, dirinya merasa terpanggil di tengah realita kesenjangan yang masih membelenggu daerah NTT.

“Sebagai anak muda NTT, saya merasa terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam tata kelola pemerintahan sebagai jembatan penghubung antara kepentingan daerah NTT di tingkat pusat. Lemahnya keberpihakan pemerintah pusat kepada daerah terluar khususnya NTT, mengakibatkan NTT terus dilegitimasi sebagai salah satu Provinsi termiskin dan tertinggal di Indonesia.

Ia menandaskan bahwa langkah yang diambilnya merupakan pilihan yang berlandaskan komitmen untuk memperjuangkan aspirasi daerah sekaligus mengembalikan martabat NTT di mata nasional.

“Pilihan ini berangkat dari komitmen untuk memperjuangkan aspirasi dan martabat daerah di tengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap parlemen yang diisi perwakilan partai politik. Semestinya, ini dijadikan momentum untuk peningkatan kewenangan lembaga DPD itu sendiri yang memiliki peran strategis dalam tata kelola pemerintahan,” tandas penulis Buku ‘Bersatu, Lawan, Menang,’ ini.

Koordinator Relawan Angelo Wake Kako (AWK) NTT, Saturminus Jawa, kepada media ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat NTT yang telah mendukung Angelo melalui pengumpulan KTP.

“Apresiasi dan terima kasih untuk bentuk dukungan masyarakat dan segenap tim relawan sehingga satu tahap awal berhasil dilalui. Mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat NTT agar seluruh proses seleksi dan verifikasi syarat dukungan dapat berjalan dengan baik sehingga Angelo bisa menjadi representasi anak muda NTT yang mampu membawa aspirasi daerah NTT di lembaga DPD RI berkat dukungan dan kepercayaan masyarakat ,” tutup Kristian.

--- Guche Montero

Komentar