Breaking News

INTERNASIONAL Badai Idai Hantam Mozambik, Dikhawatirkan Sedikitnya 1.000 Orang Tewas 19 Mar 2019 11:29

Article image
Kerusakan akibat Badai Idai di Mozambik. (Foto: CNN.com)
Tidak ada satu bangunan pun yang tak terkena. Tidak ada listrik. Tidak ada telekomunikasi. Jalan-jalan dipenuhi dengan kabel-kabel listrik yang tumbang.

MOZAMBIK, IndonesiaSatu.co -- Lebih dari 1.000 orang dikhawatirkan meninggal dalam bencana badai yang melanda Mozambik hari Jumat waktu setempat. Hal ini dibenarkan Presiden Mozambik Filipe Nyusi kepada Radio Mozambican.

Presiden menjelaskan skala bencana begitu besar. Palang Merah Internasional mengatakan wilayah Beira paling besar hancur atau rusak.

Presiden sudah melihat sendiri “banyak mayat” mengapung sepanjang sungai Pungwe dan Busi.

“Kami bisa catat lebih dari 1.000 orang meninggal,” katanya seraya menambahkan bahwa lebih dari 100.000 orang berisiko terkena banjir parah tersebut.

The Guardian (18/3/2019) melaporkan, sedikitnya 215 orang dipastikan meninggal dan ratusan orang hilang di Mozambik, Malawi dan Zimbabwe akibat Badai Tropis Idai, demikian dikatakan pihak pemerintah dan Palang Merah Internasional.

Diperkirakan 1,5 juta orang terkena dampak badai tersebut.

Seorang relawan PBB kepada BBC mengatakan semua bangunan di Beira – rumah bagi setengah juta orang rusak.

Gerald Bourke, dari World Food Programme PBB, mengatakan: "Tidak ada satu bangunan pun yang tak terkena. Tidak ada listrik. Tidak ada telekomunikasi. Jalan-jalan dipenuhi dengan kabel-kabel listrik yang tumbang.”

"Begitu banyak rumah yang atapnya roboh, juga tembok. Banyak orang di kota telah kehilangan rumah mereka."

Federasi Internasional Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah atau The International Federation of Red Cross and Red Crescent Society (IFRC) menggambarkan kerusakah "massif dan mengerikan ".

Orang-orang harus diselamatkan dari pohon-pohon, kata Jamie LeSeur, Kepala IFRC kepada BBC.

Di Zimbabwe, sedikitnya 98 orang tewas dan 217 orang hilang di pantai timur dan selatan, demikian diungkapkan pejabat setempat.

Korban yang meninggal termasuk dua siswa dari asrama sekolah St Charles Lwanga di distrik Chimanimani. Keduanya meninggal ketika asrama yang mereka tempati dihantam longsor yang berasal dari gunung.

--- Simon Leya

Komentar