Breaking News

INTERNASIONAL Bahas Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam, Jokowi Bertemu Parlemen Vietnam 13 Sep 2018 17:30

Article image
Presiden Jokowi ketika bertemu Parlemen Vietnam. (Foto: Ist)
Presiden menuturkan rencana aksi memperluas bidang kerja sama kemitraan Indonesia-Vietnam seperti inovasi industrial dan intellectual property, ekonomi kreatif, ekonomi digital, serta pengembangan sumber daya manusia.

HANOI, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Vietnam Nguyen Thi Kim Ngan di Hanoi, Rabu (12/9/2018). Dalam pertemuan tersebut Presiden menyampaikan tiga isu terkait hubungan kedua negara.

Pertama, Presiden menyambut baik kerja sama antarparlemen Indonesia-Vietnam. Hal ini menurut Presiden perlu terus ditingkatkan termasuk melalui saling kunjung dan kerja sama erat di forum antarparlemen kawasan dan internasional.

“Kerja sama antar parlemen yang baik akan memperkaya hubungan Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam. Saya harap kerja sama parlemen juga dapat mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi di kawasan,” kata Presiden.

Isu kedua yang disampaikan Presiden adalah penguatan hubungan kemitraan strategis yang perlu terus diperkuat. Salah satunya, kemarin telah ditandatangani Rencana Aksi Implementasi Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam periode 2019-2023.

Presiden menuturkan rencana aksi memperluas bidang kerja sama kemitraan Indonesia-Vietnam seperti inovasi industrial dan intellectual property, ekonomi kreatif, ekonomi digital, serta pengembangan sumber daya manusia dalam rangka menghadapi Revolusi Industri 4.0.

“Keberhasilan implementasi rencana aksi akan bantu kita hadapi ekonomi global yang terus tidak menentu. Untuk itu saya harap dukungan dari Yang Mulia dan parlemen Vietnam,” lanjutnya.

Isu ketiga adalah kerja sama sosial budaya. Menurut Presiden kerja sama people-to-people akan mempererat hubungan masyarakat secara nyata.

“Untuk itu Indonesia-Vietnam perlu tingkatkan konektivitas kedua negara,” katanya.

Dalam bidang ini, Presiden juga menyambut baik implementasi dari kerja sama sister city/sister province seperti pembentukan Ba Ria Vung Tau Trade Center di Kota Padang.

Selain itu juga pertemuan bisnis antar pengusaha dari Kota Ba Ria, Vung Tau dan Padang, Sumatra Barat, dan kerja sama dalam penataan ruang kota, ruang terbuka hijau, konservasi situs bersejarah, dan manajemen kota satelit.

“Kerja sama seperti ini juga akan meningkatkan interaksi antar masyarakat kedua negara,” ucap Presiden.

Pada awal sambutannya, Kepala Negara tak lupa menyampaikan ucapan selamat atas peringatan ke-73 Hari Nasional Vietnam pada tanggal 2 September 2018. Ia pun mendoakan agar perdamaian dan kemakmuran senantiasa menyertai rakyat Vietnam.

“Indonesia dan Vietnam merupakan satu keluarga besar ASEAN. Persahabatan antara kedua negara terjalin sejak masa Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh,” kata Kepala Negara.

--- Redem Kono

Komentar