Breaking News

INTERNASIONAL Beda Pendapat Dengan Trump, Direktur Intelijen Nasional AS Mundur 29 Jul 2019 13:29

Article image
Dan Coats, Direktur Intelijen Nasional (National Intelligence). ( Foto: Zero Hedge)
Dan Coats mengundurkan diri karena berbeda penilaian dengan Presiden Donald Trump soal Rusia, Iran dan Korea Utara.

WASHINGTON, IndonesiaSatu.co -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald akan menunjuk John Ratcliffe sebagai Direktur Intelijen Nasional (National Intelligence) yang baru.

Ratcliffe akan menggantikan  posisi Dan Coats yang telah menyatakan akan mengundurkan diri. Coats mengundurkan diri karena berbeda penilaian dengan Presiden Donald Trump soal Rusia, Iran dan Korea Utara.

Ratcliffe adalah anggota DPR dari Partai Republik asal Texas dan pada sidang Kongres AS baru-baru ini sangat membela Trump.

Trump sebagaimana dikutip Antara dari Reuters mengumumkan keputusannya lewat Twitter bahwasanya Coats akan berhenti menjabat sebagai kepala badan intelijen tersebut pada 15 Agustus 2019.

Intelijen Nasional dibentuk setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Badan tersebut membawahi 17 badan intelijen sipil dan militer AS, termasuk CIA (Badan Intelijen Pusat).

Ratcliffe, anggota komite intelijen dan kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat, baru-baru ini membela Trump saat Jaksa Khusus Robert Mueller memaparkan hasil penyelidikan selama dua tahun soal campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS 2016 serta kemungkinan pelanggaran hukum.

Ratcliffe menjadi anggota Kongres pada 2015. Beberapa petinggi Partai Republik telah mendorong Ratcliffe untuk dijadikan sebagai Jaksa Agung AS tahun lalu setelah Trump mendepak Jeff Sessions dari jabatan itu.

Coats, yang menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional sejak Maret 2017, kerap berselisih paham dengan Trump.

Coats cenderung ingin mengambil pendekatan keras terhadap Rusia dan jauh berbeda dengan langkah perdamaian yang ditempuh Trump dalam menghadapi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada Januari, Coats mengatakan kepada Kongres bahwa Korea Utara tampaknya tidak akan menghentikan program senjata nuklirnya sementara Trump menyatakan bahwa Pyongyang sudah tidak lagi menjadi ancaman.

Coats juga mengatakan kepada para anggota DPR bahwa Iran sudah terus mematuhi perjanjian nuklir 2015, yang ditandatangani bersama negara-negara kuat dunia. Trump menarik AS keluar dari perjanjian itu pada Mei 2018.

Satu hari setelah Coats mengeluarkan pernyataan itu di DPR, Trump mengeluh di Twitter bahwa para pemimpin intelijen AS bergerak secara "pasif dan naif' dan menganjurkan agar mereka "kembali ke sekolah!".

--- Simon Leya

Komentar