Breaking News

INTERNASIONAL Bela Taiwan dari Tekanan China, Presiden Biden Siap Gunakan Kekuatan Militer 23 May 2022 16:25

Article image
Presiden AS Joe Biden saat disambut Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo. (Foto: spiegel.de)
Pemerintah AS telah berulang kali memperingatkan China mengenai resiko dan konsekuensi berat jika Beijing secara paksa berupaya mengambil-alih Taiwan.

TOKYO, IndonesiaSatu.co -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, ia akan menggunakan kekuatan militernya untuk membela Taiwan dari tekanan militer China.

Dilansir Spiegel Online, Senin (23/5/2022), hal tersebut disampaikan Biden di Tokyo dalam kunjungan tiga hari ke Jepang. Ia tiba di Tokyo pada Minggu kemarin dalam rangkaian lawatan ke Asia, setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Korea Selatan.

Biden menuding militer China sengaja melakukan provokasi dengan membiarkan jet tempur melintas di dekat wilayah Taiwan.

Ia menegaskan, AS sepenuhnya mendukung negara-negara lain untuk memastikan China tidak dapat menggunakan kekuatan militernya di Taiwan.

Pernyataan Biden itu diutarakan hanya satu hari setelah Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Washington tidak menginginkan perubahan status quo atau terjadinya “agresi militer” di Taiwan.

 Ditegaskan pula, AS mengharapkan "sekutu dan mitranya, baik di kawasan maupun di luarnya," untuk memperkuat pesan itu dan memiliki perhatian penuh bagi Taiwan.

Seperti diberitakan, China telah mengintensifkan kegiatan militernya di Selat Taiwan yang memisahkan daratan China dari pulau itu.

Presiden China Xi Jinping pun secara terbuka mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer merupakan salah satu opsi untuk memastikan 'penyatuan kembali' Taiwan dengan Republik Rakyat China.

Hingga kini Taiwan memiliki komunikasi diplomatik dan dukungan militer yang luas dengan AS yang oleh otoritas di Beijing dianggap sebagai hubungan tidak resmi.

Pemerintah AS telah berulang kali memperingatkan China mengenai resiko dan konsekuensi berat jika Beijing secara paksa berupaya mengambil-alih Taiwan.

--- Henrico Penu