Breaking News

INTERNASIONAL Bila Perang Korea Meletus, 100.000 Warga Seoul Tewas Kurang dari 48 Jam 22 Oct 2017 11:36

Article image
Foto yang dirilis pada 3 September 2017 memperlihatkan pemimpin Korut Kim Jong-Un sedang menginspeksi peralatan perang yang disebut-sebut sebagai bom hydrogen. (Foto: The Telegraph)
Dengan jarak hanya 56 km dari perbatasan Korut, Ibu Kota Korsel, Seoul menjadi sasaran empuk serangan Korut.

SEOUL. IndonesiaSatu.coKorea Utara (Korut) terus menebar ancaman. Selain terhadap Amerika Serikat (AS) yang berusaha tetap menjadi polisi dunia, tetangga terdekat yang bakal paling merasakan akibat dari perang di Semenanjung Korea adalah Korea Selatan (Korsel).

Sebagaimana AS yang tidak pernah gentar menghadapi gertakan Kim Jong-Un, demikian pula Korsel  yakin mengaku sudah memiliki strategi yang dapat menghancurkan Korut jika perang benar-benar terjadi.

The Telegraph, Jumat (20/10/2017), melaporkan, Korsel yakin, pihaknya dapat dengan cepat menetralisasi sistem artileri garis depan Korut jika perang terjadi di semenanjung Korea. Mereka mengaku dapat membuat Pyongyang menjadi lautan api.

Dengan jarak hanya 56 km dari perbatasan Korut, Ibu Kota Korsel, Seoul menjadi sasaran empuk serangan Korut.  Tanpa menggunakan senjata pemusnah massal sekalipun, Seoul akan hancur berantakan hanya dengan senjata artileri. Diperkirakan 100.000 orang tewas hanya kurang dari 48 jam pertempuran terjadi.

Namun dalam sebuah laporan kepada Majelis Nasional, tentara Korsel memberikan sebuah rencana pemogokan rudal tiga tingkat. Rencana ini akan diterapkan pada tahap awal saat konflik bersenjata mulai terjadi. Dengan strategi ini, mereka dapat menghancurkan ancaman artileri Utara.

Kepala Angkatan Darat Korsel mengungkapkan bahwa mereka pertama kali akan menggunakan rudal permukaan ke darat, yang disebut KTSSM. Rudal ini dijuluki 'pembunuh artileri'.

Mereka akan menggunakannya untuk menyerang peralatan artileri yang disamarkan di sepanjang zona demiliterisasi dan pantai di pulau-pulau perbatasan.

"KTSSM akan menyerang terowongan musuh dengan howitzer berdiameter 170 milimeter (mm) dan sistem peluncuran roket 240 mm beberapa kali," ujarnya.

Rudal yang sama juga akan digunakan untuk menyerang fasilitas rudal SCUD. Tak hanya itu, tambahnya, Korsel juga akan menghancurkan peluncur roket 300 mm.

Tentara tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya juga berencana menembakkan rudal balistik Hyunmoo-II, dengan jarak tempuh sekira 800 km. Mereka akan melawan sistem nuklir dan WMD milik rezim Kim Jong-un. Setelah melakukan semua serangan ini, militer Korsel akan menggunakan rudal balistik yang lebih kuat, yang dikenal sebagai Hyunmoo-IV.

Seoul sendiri terus meningkatkan kualitas persenjataannya setelah mencapai kesepakatan dengan Washington. Kini, mereka melipatgandakan muatan maksimum pada rudal balistiknya hingga 500 kg.

Angkatan laut dari kedua negara tersebut saat ini juga melakukan latihan militer bersama. Latihan tersebut digelar guna melawan program nuklir dan rudal Kim Jong-un.

--- Simon Leya

Komentar