Breaking News

KEUANGAN BNI Percepat Pengembalian Saldo Nasabah yang Terpotong 20 Oct 2017 22:03

Article image
Kantor Cabang Bank BNI. (Foto: Ist)
"Sekiranya proses maintenance telah membuat kenyamanan nasabah terganggu, secara terbuka BNI menyampaikan permohonan maaf..."

JAKARTA IndonesiaSatu.co -- Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia Persero Tbk berjanji akan berupaya keras mempercepat pengembalian saldo nasabah yang terpotong Rp1.000 karena proses pemeliharaan (maintenance) sistem untuk produk tabungan Tapenas SiMuda.

"Sekiranya proses maintenance telah membuat kenyamanan nasabah terganggu, secara terbuka BNI menyampaikan permohonan maaf," kata Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto di Jakarta, Jumat (20/10).

Kiryanto menjelaskan kronologi penyebab saldo beberapa nasabah yang terpotong Rp1.000 pada Jumat ini. BNI beberapa sedang mengubah ketentuan (setting) parameter untuk produk tabungan baru, Tapenas SiMuda. Produk tabungan ini dikenakan biaya (fee) sebesar Rp1.000.

Namun, perubahan parameter biaya tersebut, kata Kiryanto, ternyata berdampak juga pada produk tabungan lainnya, di luar Tapenas SiMuda.

Maka dari itu, saat ini BNI sedang mengembalikan saldo Rp1.000 milik nasabah yang tidak seharusnya dikenakan biaya.

"Kami berupaya keras proses reverse (pengembalian) atas biaya yang terdebet dapat diselesaikan secepatnya," ujarnya.

Kiryanto menjamin tidak akan ada kerugian finansial bagi nasabah akibat kejadian ini.

"Begitu juga untuk bank, nantinya tidak ada kerugian finansial baik dari sisi nasabah maupun bank," ujarnya.

Dia juga menegaskan tidak ada serangan peretasan terhadap sistem Teknologi dan Informasi BNI. Pemotongan saldo Rp1.000 tersebut kerana dampak dari upaya pengaturan sistem.

Sebelumnya, kabar pemotongan saldo Rp1.000 di sejumlah rekening nasabah BNI ini bermula dari salah seorang nasabah BNI yang menuliskan status di media sosial Facebook tentang berkurangnya saldo di rekening miliknya tanpa keterangan yang jelas.

Status tersebut kemudian viral di media sosial dan menimbulkan dugaan adanya serangan peretas.

--- Sandy Javia

Komentar