Breaking News

REGIONAL Buntut Cerita Bohong Ratna Sarumpaet, Politisi NTT Benny K. Harman Tuduh Presiden Jokowi Pelihara Preman 04 Oct 2018 07:58

Article image
Politisi Demokrat asal NTT Benny K. Harman. (Foto: Ist)
Benny menyebut ada sejumlah kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bersikap atas kabar Ratna dikeroyok. Salah satunya ia menduga Ratna dipukul preman suruhan Jokowi.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Ratna Sarumpaet, anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku telah membohongi banyak pihak dengan mengarang cerita dirinya dianiaya di Bandung, Jawa Barat, pada (21/9/2018). Padahal saat itu ia menemui dokter bedah plastik di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kali ini saya pencipta hoax terbaik ternyata. Menghebohkan semua negeri. Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya cerita khayal yang diberikan entah oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," ujar Ratna dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil, Bukitduri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Sebelum pengakuan Sarumpaet, politisi Partai Demokrat asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny K. Harman sempat mengomentari kabar penganiayaan Sarumpaet yang yang mengaku dikeroyok di Bandung, Jawa Barat.

Lewat akun Twitternya, Benny yang maju sebagai caleg DPR RI dari Partai Demokrat Dapil NTT 1 menyebut ada sejumlah kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bersikap atas kabar Ratna dikeroyok. Salah satunya ia menduga Ratna dipukul preman suruhan Jokowi.

"Ada tiga kemungkinan mengapa utk kasus ini presiden diam. Satu, presiden sibuk dan ini perkara kecil," cuit @BennyHarmanID, Rabu (3/10/2018) pagi.

"Dua, presiden memelihara preman dan diduga kuat yang meninju Ratna adalah preman-preman suruhan presiden. Tiga, cara ini sudah sesuai dgn revolusi mental," sambungnya.

Benny mengungkapkan hal itu dalam menanggapi kicauan Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik yang juga menyoroti sikap diam Jokowi terkait kabar pengeroyokan Ratna.

--- Redem Kono

Komentar