Breaking News

BERITA Buntut Lockdown Malaysia, Para TKI Terancam Kelaparan 26 Apr 2020 11:45

Article image
Masalah TKI selalu menjadi perhatian dan keprihatinan. (Foto: ilustrasi)
Pemerintah Malaysia sudah menyumbang 1000 karung beras masing-masing 5 kilogram sejak 3 April kemarin, sementara pemerintah Indonesia sudah mengirimkan 100 ribu sembako kepada para pekerjanya.

JAKARTA, IndonsiaSatu.co-- Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Malaysia menyebut fakta miris terkait nasib jutaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang terancam kelaparan akibat kekurangan makanan.

Hal tersebut sebagai dampak dari penerapan Lockdown oleh Pemerintah Malaysia akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) yang terjadi di negeri Jiran tersebut.

Melansir SCM sebagaimana diberitakan CNBC Indonesia, nasib malang tersebut di antaranya dialami oleh Agung, pekerja asal Indonesia berusia 30 tahun yang bertahan hidup hanya dengan makan telur dan mie instan di tempat penampungan buruh konstruksi.

Agung, yang biasanya mendapat gaji 2000 Ringgit Malaysia sebulan (sekitar Rp. 7 juta) dari hasil kerja kasar sebagai buruh bangunan, namun sejak Malaysia Lockdown, ia justru kehilangan penghasilannya.

Ia kini mengandalkan makanan dari bantuan NGO, yang diperkirakan hanya akan bertahan 4 hingga 5 hari ke depan.

"Saya tidak tahu bagaimana setelah itu," ujar Agung, sebagaimana dikutip dari SCMP, Jumat (24/4/20).

Selain kehilangan penghasilan, Agung sebagai tulang punggung, kini harus berpikir keras dengan nasib isterinya, anaknya yang berumur satu tahun, serta orang tua nya yang berusia lanjut di desa di Medan.

"Saya sudah tidak bisa kirim uang ke mereka selama dua bulan ini. Saat ini makanan memang masih ada, namun tidak tahu sampai berapa lama," katanya.

Sementara Ketua NU Cabang Malaysia, Mahfud Budiono yang juga TKI, menyebut saat ini terdapat 700 ribu buruh yang terdata di industri konstruksi. Namun, masih terdapat 1,5 juta buruh lainnya yang tidak memiliki dokumen resmi dan bekerja di Malaysia.

Mahfud menerangkan, para buruh migran bekerja untuk sektor industri, restoran, jasa bersih-bersih, dan lainnya.

"Semuanya sudah dirumahkan sejak lockdown berlangsung, dan diharapkan bisa berakhir Selasa depan. Namun masih ada kemungkinan diperpanjang. Mereka sudah menguras tabungan untuk sewa rumah dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Mahfud.

Sementara sebanyak 400 ribu buruh bahkan terancam diusir dari kontrakannya karena tidak ada uang untuk bayar sewa, yang rata-rata sebulan senilai 1200 Ringgit Malaysia.

Ia mengatakan bahwa bersama dengan 20 NGO, NU Malaysia telah memberi bantuan makanan kepada para buruh dan tenaga kerja di kisaran Kuala Lumpur dan Selangor dengan jumlah yang terbatas.

Pemerintah Malaysia juga sudah menyumbang 1000 karung beras masing-masing 5 kilogram sejak 3 April kemarin, sementara pemerintah Indonesia sudah mengirimkan 100 ribu sembako kepada para pekerjanya.

Direktur Eksekutif NGO, Tenaganita Glorene Das menyebut, para TKI tidak hanya takut terhadap Covid-19, tetapi terutama mereka takut kelaparan karena tak punya penghasilan lagi."

Sedangkan juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 62 ribu TKI sudah pulang ke Indonesia sejak Malaysia menerapkan lockdown parsial. 

--- Guche Montero

Komentar