Breaking News

PENDIDIKAN Dampak Anak Sering Dimarahi dan Dipukul Orang Tua 09 Feb 2019 10:56

Article image
Ilustrasi anak yang sedang dimarahi orang tuanya. (Foto: The Peaceful Parent)
Dalam jangka panjang, karena seringnya dibentak, anak malah tidak menemukan kepercayaan dirinya. Ia selalu merasakan takut untuk melakukan hal baru, anak akan trauma

MEMARAHI atau membentak anak selain memberikan efek buruk bagi sel otak, juga memperburuk emosi, psikologi, dan sikap anak. Baik buruknya perkembangan dan pertumbuhan anak bergantung pada sikap didikan orang tuanya.

Berikut ini dampai bila anak sering dimarahi atau dipukul orang tuanya seperti dilansir Dosenpsikologi.com:

 

1. Tumbuh jadi pribadi pemarah

Anak yang sudah sering kali dibentak, akan mudah marah juga. Biasanya si anak akan sama meluapkan emosinya dengan bentakan pula pada torang lain seperti teman-temannya di sekolah. Anak yang sering dibentak cenderung akan lebih sensitif dan mudah tersinggung. Karena tindak kekerasan baik itu verbal maupun non verbal berdampak buruk pada psikologi sang anak.

2. Kecerdasannya dan kreativitasnya menurun

Anak yang terbiasa dididik dengan bentakan dikhawatirkan menimbulkan efek negatif terhadap kecerdasan dan kreatifitasnya. Kemungkinan besar karena tidak bisanya sel-sel otak yang bersambungan atau bersinapsis tadi tidak bisa memicu kecerdasannya dalam merangkai masalah dan menemukan solusinya. Tentu saja ini menyebabkan anak dinilai kurang cerdas dalam hal intelegensi.

3. Tidak fokus

Kurang konsentrasi biasanya dirasakan pada saat ia di sekolah, Mungkin saja sebelum berangkat sekolah ia menerima bentakan dari orang tuanya, hal itu membuat ia terus menerus memikirkan bentakannya yang ia terima, hal ini berdampak tidak fokus saat ia menerima pembelajaran dari gurunya.

4. Introvert

Orangtua yang seringkali memarahi atau membentak anak, tanpa disadari akan mendorong anak menutup diri dari kehidupan sosialnya, ia akan kesulitan berteman dan sulit percaya dengan orang lain. Karena anak merasa tidak nyaman untuk menyampaikan sesuatu yang menjadi beban atau uneg-uneg yang membebaninnya. Hal ini juga akan berdampak pada komunikasi antara anak dan orangtua lambat laun akan terputus.

5. Pendendam

Karena sering menerima bentakan dari orang tuanya, maka akan tersimpan dalam memori kecilnya. Dengan rasa kecewa yang mendalam atas perbuatan orangtuanya, kadangkala seorang anak menyimpan rasa sakit hati dan dendam akan perbuatan orang tuanya.

6. Tidak percaya diri

Dalam waktu jangka panjang, karena seringnya dibentak, anak malah tidak menemukan kepercayaan dirinya. Ia selalu merasakan takut untuk melakukan hal baru, anak akan trauma untuk dibentak orang lain, karena sudah lelah untuk dibentak bentak orang tua masa kecil. Maka dari pada ia harus mengambil resiko berat, yang mana bisa memicu orang lain membentaknya, ia lebih baik mundur. Mengalihkan dengan hal lain.

7. Depresi

Membentak anak yang beranjak remaja juga merupakan hal yang tidak baik. Remaja yang sering dibentak oleh orang tuanya memperlihatkan lebih banyak gejala depresi dibandingkan dengan teman seumurannya yang tidak mendapatkan hal kurang baik itu. Cukup tegur dengan baik-baik tanpa harus membentak si anak, karena akan memberikan ingatan yang tidak baik pada orang tuanya.

 

---Elisabeth Sylvie

Komentar