Breaking News

KOLOM Dari Urs dan Melanie Hingga Gereja Thal, Tempat Arnold Schwarzenegger Dibaptis 17 Jul 2021 09:00

Article image
Gereja Thal di Austria, tempat Arnold Schwarzenegger dibaptis menghabiskan masa kecilnya sebelum hijrah ke AS. (Foto: Youtube)
Keuskupan Basel adalah keuskupan dengan jumlah diakon permanen terbesar di dunia.

BULAN Juli 2021 ini adalah jadwal liburan saya. Ingin rasanya mau berlibur di kampung, namum apa daya, situasi di tanah air dan kampung halaman terus mencekam. Tante Corona makin binal, galak dan memakan korban. Karena itu tahun ini lagi-lagi saya batal pulang kampung.

Karena itu, pada 12-26 Juli ini saya mengambil waktu libur dengan coba mencari-cari tempat libur di beberapa negara tetangga. Tiba-tiba muncul satu tawaran. Tawaran ini berasal dari sahabat saya Urs. Urs adalah seorang pensiunan diakon (awam terpilih dalam gereja Katolik yang ditahbiskan untuk membantu tugas-tugas pastor/imam). Usianya 80 tahun. Dia menawarkan saya untuk berlibur di Austria. Austria adalah negara tetangga Swiss. Letaknya di utara timur laut Swiss.

Urs tinggal di Stein, salah satu wilayah paroki pelayanan saya. Sudah sejak 2014 kami bersahabat. Urs bersama istrinya Melanie sering mengajak saya ke rumah. Kami kopi bareng, makan dan minum penuh keceriaan. Kami punya minuman kesukaan sama yaitu bir dan anggur merah. Bir saat duduk santai. Anggur merah saat makan.

Kami juga berbagi suka duka pengalaman pastoral. Pengalaman dia sebagai diakon awam dan saya sebagai imam. Selalu saling meneguhkan. Di negeri yang kekurangan tenaga imam seperti Swiss, diakon awam atau rekan kerja pastoral sering menjadi teman sharing yang baik.

Pada 15 Pebruari lalu Melanie meninggal. Urs sangat sedih. Dia kehilangan istri tercinta. Mereka sudah merayakan emas perkawinan pada 11 April 2020. Urs kehilangan wanita yang hebat yang telah mendukung tugas diakonatnya.

Sebagai sahabat saya juga merasa kehilangan. Kehilangan istri seorang sahabat. Kehilangan wanita penolong untuk urusan doa rosario, lector, dan sakristi. Kehilangan figur mama yang bersahaja dan ibu yang penuh kasih.

Saya jadi ingat "mama-mama istimewa" sejak di Jopu, Ratesuba, Wolotopo dan tentu saja di Swiss saat ini. Saya tidak menyebut mereka satu persatu. Tapi saya masih ingat mereka. Mereka punya hati istimewa. Saya tidak lahir dari rahim mereka. Tapi mereka memberi saya "kasih dan kerahiman tak terhingga". Mereka menjadi ibu dari banyak imam.

Pada 1980 Urs menerima tahbisan diakonatnya. Ada banyak syarat bila seseorang ditahbiskan menjadi diakon awam. Mereka harus belajar teologi. Mereka harus memiliki pengalaman pastoral yang baik. Mereka harus memiliki kebajikan dan keteladanan hidup.

Dan satu syarat penting lainnya adalah persetujuan dan dukungan istri. Dukungan ini dibuat secara tertulis. Juga diungkapkan secara publik saat upacara tahbisan. Sebelum Urs ditahbiskan, Uskup Basel saat itu, Mgr. Hänggi mengajukan pertanyaan kepada Melanie. "Apakah anda bersedia mendukung suami Anda dalam tugas perutusan dan pelayanan sebagai diakon?" Melanie menjawab: "Ya, saya bersedia!"

Urs mengisahkan bahwa Melanie memberikan dukungan all out untuk dirinya. Dia sangat cerdas menempatkan diri sebagai tulang rusuk dari Urs. Dia bijaksana memosisikan diri sebagai istri dari seorang Diakon. Umat yang pernah mengalami kehidupan bersama Urs dan Melanie juga memberikan testimoni istimewa. Urs dan Melanie adalah keluarga teladan. Mereka ramah dan menyatu dengan umat. Mereka terbuka dan menjadi penggerak kehidupan menggereja di Stein.

Urs adalah diakon kelima di keuskupan Basel. Pada dasawarsa 1970-an 1980-an hampir semua paroki di keuskupan Basel memiliki pastor tersendiri. Peran dan kehadiran imam masih sangat dominan. Kehadiran diakon awam untuk memimpin sebuah paroki penuh tantangan.

Tantangan dari umat yang sudah terbiasa dengan pelayanan imam. Juga tantangan dari para imam, terutama kalangan konservatif. Mereka menolak kehadiran diakon awam yang mengambil alih sebagian tugas pelayanan. Misalkan saja untuk kotbah dan memimpin ibadat sabda. Mereka belum menerima ketika diakon awam membabtis dan meneguhkan Sakramen Perkawinan.

Uskup Basel ketika itu sudah melihat tantangan gereja ke depan. Tantangan utama adalah berkurangnya atau ketiadaan panggilan imamat. Beliau menjawabi harapan konsili Vatikan II tentang fungsi dan jabatan diakon permanen dalam gereja katolik.

Pada 18 Juni 1967, Paus Paulus VI mengeluarkan dokumen Motu Proprio Sacrum Diaconatus Ordinem. Dokumen ini berisikan norma-norma umum untuk restorasi diakonat permanen dalam gereja katolik. Sejak itu semakin banyak pentahbisan diakon permanen dalam gereja. Mereka itu terutama berasal dari kaum awam atau bapak keluarga yang memiliki kebajikan-kebajikan kristiani. Keuskupan Basel adalah keuskupan dengan jumlah diakon permanen terbesar di dunia. Diakon Urs masuk dalam barisan para diakon perintis keuskupan Basel.

Melanie adalah wanita Austria. Dia lahir di kampung Hartmansdorf. Kampung ini letaknya di negara bagian Steiermark. Hartmansdorf tidak jauh dari kota indah nan bersih Graz. Hartmansdorf juga tidak jauh dari perbatasan Hungaria, Kroasia dan Slovenia. Dari Castel Riegesburg kita bisa melihat wilayah-wilayah negara tetangga itu.

Urs mengajak saya berlibur ke Austria. Liburan pertama ke kampung Melanie, tanpa Melanie. Alasannya istimewa. "Stefan, kita dua berlibur ke Austria. Kita mengunjungi kampung halaman Melanie. Kita mengenangkan kematian Melanie. Dan saya ingin mengenangkan kembali kisah kasih saya bersama Melanie 50-an tahun lalu", kata Urs dengan mata berkaca-kaca. Saya menerima tawaran itu dengan sukacita.

Senin, 12 Juli jam 15.00 kami berangkat dari Eiken menuju Feldkirch-Austria. Feldkirch letaknya tidak jauh dari perbatasan Swiss-Austria. Urs menyetir mobil elektriknya. Perjalanan sangat asyik.

Selanjutnya dari Feldkirch ke Graz "mobil dan kami berdua naik kereta". Kami berangkat jam 22.45 dan tiba di Graz selasa pagi jam 07.00. Selanjutnya dengan mobil menuju Gleisdorf dan Hartmansdorf.

Di Gleisdorf kami melapor diri pada "penguasa wilayah". Penguasa wilayah itu adalah P. Adrianus Gegi, SVD. Pater Adri mengenal baik keluarga besar Civithal, keluarga besar Melanie. Pater Adri juga mengenal Urs dan Melanie. Kami berdua pater Adri juga sudah lama saling mengenal, sejak tahun 1987 di Mataloko.

Pater Adri Gegi berasal dari kampung Kokaranda Wekaseko Nagekeo Flores. Saya mengenal kampung ini dan keluarga besar Pater Adri ketika tugas di Ratesuba tahun 1999- 2006. Perkenalan kami menjadi lebih intensif ketika di Eropa. Adri di Austria dan saya Swiss. Adri pernah ke Swiss dan kini kunjungan balasan saya ke Austria. Swiss-Austria terasa begitu dekat. Rasanya seperti Wolorowa-Wekaseko. Atau Ratesuba-Kokaranda. Bahkan seperti Maukaro-Kaburea saja.

Selama beberapa hari di Gleisdorf dan Hartmansdorf kami mengunjungi beberapa tempat. Semua tempat yang kami kunjungi adalah tempat-tempat penuh kenangan. Tempat-tempat yang pernah dikunjungi Urs dan Melanie. Stasi-stasi cinta mereka sejak tahun 1968.

Kami mengunjungi tempat kelahiran Melanie. Kami mengunjungi saudara-saudaranya. Kami mengunjungi kebun apel. Urs menunjukan pohon-pohon, tempat dia dan Melanie berteduh sampil berpantun tentang cinta.

Kami mengunjungi Castel Riegesburg, Bad Radkersburg. Kami mengunjungi kota Graz dan Schlossberg yang indah. Kami mengunjungi gereja Thal, tempat Arnold Schwarzenegger dibabtis. Beliau adalah binaragawan, aktor Film, politikus Partai Republik dan mantan Gubernur California. Di kapela dan kampung ini kami membaca kisah Arnold Schwarzenegger. Dia orang sukses di negeri Paman Sam Amerika. Tapi dia tidak lupa kampung halaman. Dia sering pulang kampung dan memberi dukungan untuk kemajuan kampung halamannya. Kami juga mengunjungi gereja Santa Barbara di Bärnbach yang sangat fantastis.

Kami pasang lilin, berdoa dan menimba kekuatan ekaristi. Energi rohani tetap nomor satu saat liburan. Kami mengisi daya di mobil listrik. Kami minum bir bersama-sama. Sambil minum kami menggoda Urs untuk mencari tulang rusuk baru. Kami juga mendorong dia untuk menjadi imam. Semuanya masih mungkin. Kami menyapanya sebagai Uskup. Uskup khusus untuk Stefan dan Adrian.

Kami mengenangkan kisah kasih kami. Kisah kasih Urs dan Melanie. Diakon dan rasul awam yang hebat.

Kami belajar darinya. Kami juga mengenangkan kisah kasih dan persahabatan dua saudara seimamat.

Kasih yang meneguhkan Urs agar tetap sukacita di hari tua meski tanpa Melanie. Kasih yang meneguhkan saya dan Pater Adri. Agar imamat kami tetap berkanjang hingga akhir hayat di tengah sekularisme Eropa. Agar spiritualitas kami tetap sedalam samudera Atlantik.

Kami akan tetap mengenangkan kisah kasih Tuhan dalam seluruh sejarah hidup dan imamat kami. Terima kasih atas liburan yang penuh sukacita.

 

Stefanus Wolo Itu, imam projo Keuskupan Agung Ende, misionaris Fidei Donum di Keuskupan Basel Swiss

Komentar