Breaking News

REGIONAL Dirut PDAM: Bantuan WTP Hongaria Bisa Atasi Krisis Air di Ende 18 Jan 2018 22:12

Article image
Direktur Utama PDAM Ende, Soedarsono (Foto: Ist)
“Bantuan berupa WTP di Ende memiliki kapasitas 40 liter per detik dan akan beroperasi sekitar pertengahan tahun 2018 ini sehingga dengan demikian dapat mengatasi kekurangan air yang terjadi selama ini di dalam wilayah kota Ende," ungkap Dirut PDAM Ende,

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Negara Hongaria melalui kerjasama dengan pemerintah Negara Indonesia memberikan bantuan dana melalui APBN dengan menghibahkan Water Treament Plant (WTP) atau unit pengolahan air di wilayah kabupaten Ende tepatnya di wilayah kelurahan Rewarangga, kecamatan Ende Timur, kabupaten Ende.

Direktur utama (Dirut) PDAM Ende, Soedarsono mengatakan WTP yang dibangun di kelurahan Rewarangga, kecamatan Ende Timur merupakan bantuan dari Negara Hongaria yang bekerjasama dengan pemerintah Indonesia melalului APBN yang dapat mengatasi krisis air di Ende.

“Bantuan berupa WTP di Ende memiliki kapasitas 40 liter per detik dan akan beroperasi sekitar pertengahan tahun 2018 ini,” kata Soedarsono, Rabu (17/1/18).

Menurut Soedarsono, pelaksanaan pembangunan WTP yang dimulai tahun 2017 lalu ditargetkan akan rampung pada pertengahan tahun 2018 ini sehingga dengan demikian dapat mengatasi kekurangan air yang terjadi selama ini di dalam wilayah kota Ende.

“Selain membangun WTP, PDAM Ende juga akan memasang jaringan perpipaan yang bersumber dari WTP menuju ke arah kota Ende di sepanjang kali Wolowona. Untuk merealisasikan hal ini, PDAM Ende akan bekerjasama dengan pihak kelurahan Rewarangga terlebih dahulu melalui sosialisasi kepada masyarakat pemilik tanah yang akan dilewati jaringan perpipaan,” lanjutnya.

Menurutnya, kegiatan sosialiasasi itu dimaksudkan agar masyarakat dapat memahami keberadaan pembangunan jaringan perpipaan yang dibangun untuk kepentingan umum.

"Kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terjadi salah paham di masa mendatang karena lokasi/lahan yang akan dilewati jalur pipa air. Jika masyarakat sudah memahami dan menerima pelaksanaan pembangunan jaringan perpipaan PDAM, maka proses pembangunan bisa berjalan lancar," tambah Soedarsono.

Dijelaskannya, WTP yang dibangun saat ini, secara fisik pelaksanaan pembangunan berjalan cepat karena didukung oleh tenaga kerja yang profesional dan dibangun di atas tanah milik Pemda Ende yang merupakan bekas gedung sekolah.

“Harus diakui bahwa lokasi pembangunan yang berada di atas daerah aliran air juga rawan terhadap banjir yang sewaktu-waktu bisa mengancam keberadaan WTP. Kami sudah mengantisipasi dengan membangun drainase di samping gedung WTP sehingga air tetap bisa mengalir ketika terjadi banjir,” simpulnya.

--- Guche Montero

Komentar