Breaking News

NASIONAL Doa Bersama 171717, Ungkapan Kasih Sayang demi Persatuan dan Kesatuan Bangsa 21 Aug 2017 08:01

Article image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berdoa bersama perwakilan tiap agama dalam memperingati HUT ke-72 RI. (Foto: Puspen TNI)
Doa Bersama 171717 meneguhkan sikap bersama sekaligus menggelorakan semangat untuk Indonesia yang lebih kasih sayang.

CILANGKAP, IndonesiaSatu.coPanglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan Doa Bersama Anak Bangsa yang dilakukan secara serentak pada 171717 (Tanggal 17 Agustus Pukul 17.00 Tahun 2017) di seluruh penjuru tanah air bertujuan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI agar dapat menjadi landasan yang kokoh sekaligus menggelorakan semangat persatuan kesatuan di antara warga Indonesia.

Penjelasan ini disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada dalam acara Doa Bersama 171717 dan Muroja’ah yang diikuti oleh 8500 orang, terdiri dari Prajurit dan PNS TNI serta masyarakat umum, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (17/08/17).

Panglima juga mengatakan Doa Bersama 171717 meneguhkan sikap bersama sekaligus menggelorakan semangat untuk Indonesia yang lebih kasih sayang. Melalui doa tulus ikhlas, apapun agama yang kita anut, kita bersama memohon ridho Tuhan Yang Maha Esa untuk terwujudnya Indonesia yang lebih kasih sayang, karena rahmat Tuhan yang tiada tara dan terus mengalir ke semua umat-Nya, merupakan rahmat, rahman dan rahim kepada segenap hamba-Nya.

“Kita berdoa memohon untuk selalu dianugerahi kekuatan, kesabaran, ketekunan dan kasih sayang guna mewujudkan Indonesia yang mandiri, berdaulat, berkepribadian serta adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Panglima sebagaimana dikutip channel Indonesia.com

Jenderal Gatot juga menuturkan bahwa dengan Indonesia yang lebih kasih sayang dalam keberagaman, semakin saling mengasihi dan menyayangi dalam ikatan yang sangat baik akan menjadi landasan yang kokoh sekaligus menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di antara seluruh warga bangsa Indonesia.

“Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman merupakan sesuatu yang sangat indah dan kaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia,” tegasnya.

Jenderal Gatot juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menikmati dan memaknai kemerdekaan yang telah dinikmati bersama selama 72 tahun hingga hari ini.  Kita bersyukur karena bukan hanya karena telah dikaruniai kemerdekaan, tetapi juga karena kita dilahirkan sebagai bangsa patriot petarung dan sekaligus sebagai bangsa pemenang.

“Atas karunia inilah kita bersyukur, sekalipun kemerdekaan itu harus dicapai melalui perjuangan darah dan nyawa segenap anak bangsa,” ajaknya.

Panglima juga menuturkan tentang pentingnya enerfi sosial. Melalui perjuangan anak bangsa yang percaya kepada kemampuan sendiri dengan senjata apa adanya, seraya menggelorakan semangat gotong royong, sehingga memunculkan energi sosial yang mengobarkan tekad merdeka atau mati.

“Energi sosial tersebut bisa muncul karena mobilisasi kekuatan umat, santri, dan pemuda serta segenap komponen bangsa oleh para Tokoh Agama, Ulama, Kyai, Habaib, Pendeta, Pastor, Pinandita, Biksu dan Tokoh Nasionalis,” tuturnya.

Kemerdekaan Indonesia, demikian Gatot, direbut atas dorongan keinginan luhur segenap bangsa Indonesia, disertai pengorbanan harta, jiwa dan raga para Syuhada Pahlawan Kusuma Bangsa, karenanya kita juga wajib mendoakan agar Allah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada para Pahlawan Kusuma Bangsa yang telah rela berkorban demi Ibu Pertiwi, berjasa besar dalam meneguhkan kedaulatan negeri.

“Sebagai generasi penerus penikmat kemerdekaan, marilah sama-sama memohon kepada Allah yang maha pencerah agar menerangi kita dengan cahaya ilmu dan kearifan, pandai merawat kemerdekaan, diberikan kekuatan untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjaga Pancasila, merawat dan memperkokoh ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, serta menggelorakan tradisi semangat gotong royong,” imbuh Panglima.

Dalam wawancaranya di hadapan awak media, Panglima TNI mengpresiasi peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 yang dilaksanakan di Istana Merdeka, dimana para undangan menggunakan pakaian adat.

“Kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat lengkap dan unik, betapa kayanya budaya Indonesia,” katanya.

Melalui HUT Kemerdekaan RI, Panglima TNI mengingatkan bahwa para pejuang telah berjuang mati-matian mengorbankan tenaga, pikiran, keringat, darah dan air mata bahkan nyawa. Para pejuang Syuhada Kusuma Bangsa menyadari bahwa kemerdekaan ini adalah Rahmat dari Allah SWT dan kemerdekaan diraih melalui perjuangan anak bangsa yang percaya kepada kemampuan sendiri, sehingga memunculkan energi sosial yang mengobarkan semangat merdeka atau mati.

“Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, kita mempunyai tradisi luar biasa yaitu Gotong Royong yang harus diberdayakan. Jangan memperbesar perbedaan tetapi perbedaan itu harus menjadi kekuatan bersama, sehingga kita penuh kasih sayang dan damai, karena kita menyiapkan untuk anak cucu kita,” pungkasnya Panglima TNI.

Doa Bersama dilaksanakan di beberapa tempat, Agama Islam di Plaza Mabes TNI dipimpin oleh Habib Nabil Fuad Al-Musawwa, Agama Kristen Protestan dipimpin Pdt. Dr. Henrite Hutabarat Lebang dan Katolik dipimpin Pastor Katolik Bantuan Militer/Polri RD Rofinus Neto Wuli, M.Si (Han) di Gedung Serba Guna (GSG) Suharnoko Harbani Mabes TNI AU, Agama Hindu di Pura Adesaka Dharma Mabes TNI AL dipimpin oleh Pinandita I Made Yadnya, dan untuk agama Buddha di Gedung Balai Wartawan Puspen TNI Cilangkap dipimpin MPU Suhadi Sandjaya.

RD Rofinus Neto Wuli yang ditemui IndonesiaSatu.co mengatakan doa bersama 171717 ini menggelorakan semangat keindonesiaan yang dibangun dari spiritualitas kebangsaan yang nasionalis-religius.

“Doa bersama 1717 ini menggemakan penghayatan Pancasila sila pertama yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penghayatan kebangsaan ini memiliki spritualitas kebangsaan yang didasarkan pada penghayatan dan pengalaman kita di hadapan Tuhan yang Maha Esa,” ujar Pastor Ronny.

Pastor Ronny mengatakan kegiatan doa bersama 171717 tersebut  merupakan ide brilian dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang amat relevan dalam menjawab situasi NKRI tersebut. 

"Kegiatan doa bersama 171717 untuk merajut keindonesiaan kita yang ber-Bhineka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangrva," ungkap pastor yang juga menjadi dosen di Universitas Pertahanan Indonesia itu. 

--- Redem Kono

Komentar