Breaking News

PENDIDIKAN Dukung Anak Desa Bersarjana, Pemdes Detusoko Barat Teken MoU dengan Yayasan Khow Kalbe 07 Jun 2022 23:15

Article image
Kades Detusoko Barat, Nando Watu (kanan) bersama Ketua Program Yayasan Khouw Kalbe, Netty Cahyaningrum usai meneken MoU. (Foto: Dok.NW)
Netty berharap agar melalui kerjasama Yayasan Khouw Kalbe dengan Pemdes Detusoko Barat, mampu mewujudkan lingkar kehidupan komunitas baru yang akan membangun Detusoko Barat menjadi Desa percontohan lumbung anak muda inovator bagi desa-desa lain di Flores

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Dalam mendukung pendidikan dan kesiapan Anak Muda Desa untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik, membantu keluarga yang tidak mampu dan menyiapkan anak muda yang memiliki kemampuan multi skill dan tasking serta mensuport aksi "Sarjana Pulang Kampung", Pemerintah Desa Detusoko Barat, Kabupaten Ende, NTT, resmi membangun kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Khouw Kalbe, yang berlangsung di Rumah Cafeatrry Blok M, Jakarta, Senin (6/6/2022).

Ketua Program Yayasan Khouw Kalbe, Netty Cahyaningrum, menuturkan bahwa pihaknya sangat bersyukur dapat menjalin kerjasama dengan Pemdes Detusoko Barat, sebagai salah satu Desa di NTT yang memiliki konsep Desa Integrasi guna memberdayakan potensi anak-anak muda desa.

"Kami memiliki perhatian besar terhadap anak- anak muda NTT, terutama perempuan yang akan menjadi model insan yang peduli pada kemajuan kampungnya dan memiliki semangat inovasi untuk melakukan perubahan pola pikir dalam mencari pekerjaan serta menciptakan lapangan pekerjaan," ungkap Netty melalui rilis yang diterima media ini.

Netty berharap agar melalui kerjasama Yayasan Khouw Kalbe dengan Pemdes Detusoko Barat, mampu mewujudkan lingkar kehidupan komunitas baru yang akan membangun Detusoko Barat menjadi Desa percontohan lumbung anak muda inovator bagi desa-desa lain di Flores dan bahkan NTT.

"Kami mendukung beasiswa untuk anak-anak muda se-Indonesia. Sejak tahun 2017, kita sudah fokus untuk Indonesia Timur, dan sudah 190 anak muda dari Flores, Alor, Sumba dan Timor," beber Netty.

Program Desa Detusoko Barat: "Satu Rumah Satu Sarjana"

Kepala Desa Detusoko Barat, Nando Watu mengapresiasi kerjasama dengan Yayasan Khouw Kalbe yang mendukung anak-anak muda NTT dalam memperoleh akses pendidikan (beasiswa, red), khusus untuk kaum perempuan.

"Kerjasama ini sejalan dengan program Desa, Detusoko Barat yakni "Satu Rumah Satu Sarjana", sehingga dalam kurun waktu 2 tahun ini, kami sudah mengirimkan 10 anak yang lolos beasiswa inovator Muda Yayasan Kalbe dan sekarang tengah Kuliah di beberapa Univerisitas di NTT," ujar Nando.

Kades Nando yang dikenal inovatif dan visioner itu mengatakan bahwa kerjasama tersebut sebagai bentuk kesiapan anak-anak Muda Desa untuk memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dengan berbagai bidang studi sesuai dengan potensi-potensi strategis di NTT; seperti jurusan Pertanian, Pariwisata, Perikanan, Peternakan, Teknologi Pangan dan Gizi.

"Kita berharap agar anak-anak muda yang lolos beasiswa dan tengah studi di Universitas, tidak hanya kuliah untuk mendapatkan ijazah Sarjana, namun terutama agar setelah selesai studi harus kembali ke Desa, memiliki produk dan usaha sendiri serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan," harap Nando.

Kades Milenial yang juga mantan aktivis PMKRI Cabang Maumere itu berkeyakinan bahwa melalui kerjasama tersebut, dapat mendorong anak-anak muda Desa untuk ikut bersaing dengan bekal pendidikan dan keterampilan yang mumpuni.

"Kita sama-sama berjuang untuk mempersiapan generasi muda NTT yang memiliki bekal pendidikan dan keterampilan melalui program pelatihan (Training) dan Workhsop di luar program kuliah. Ini juga untuk menekan laju pekerja migran asal NTT yang rentan menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) secara non-prosedural (ilegal)," pungkas lulusan STFK Ledalero ini.

--- Sandy Javia

Komentar