Breaking News

INTERNASIONAL Eka Kapo Raih Peserta Terbaik di Ajang 'Asean Economy Community' 10 Aug 2017 17:17

Article image
Eka Raja Kapo saat menerima penghargaan sebagai peserta terbaik di ajang AEC di Vietnam. (Foto: Ist)
Penghargaan ini diberikan kepada dua orang peserta terbaik selama mengikuti berbagai sesi kegiatan tingkat Asean yang diikuti oleh lebih 80-an peserta dari negara Asean.

ENDE, Indonesiaaatu.co -- NTT yang diutus Remaja Mandiri Community (RMC) Detusoko, Benyamin Kanisius Raja Kapo (24) mendapat penghargaan sebagai 'the best participants on active and networking' dalam workshop internasional tingkat Asean, Asean Economy Community (AEC) yang diselenggarakan di Pan Pasifik, Hanoi, Vietnam.

Penghargaan ini diberikan kepada dua orang peserta terbaik selama mengikuti berbagai sesi kegiatan tingkat Asean yang diikuti oleh lebih 80-an peserta dari negara- negara Asean sejak tanggal 1-5 Agustus. Atas penghargaan yang diterimanya, Eka mengaku bangga karena bisa mewakili NTT dan Indonesia.

“Ya, saya sangat berbangga bisa menerima penghargaan ini apalagi mewakili NTT dan Indonesia di kancah internasional. Penghargaan ini berdasarkan penilaian dari Young Souteast Asian learder Intiative (YSEALY) dan Kenan Institute kepada peserta yang dinilai berpartipasi aktif dalam workshop, diskusi, dan berjejaringan selama kegiatan. Saya terpilih sebagai salah satu peserta terbaik bersama peserta dari Kamboja," kata Eka.

Eka menjelaskan bahwa dalam kegiatan Workshop Economy Asean ini mengangkat beberapa topik kajian terkait kemajuan dan kerjasama ekonomi antara negara-negara Asean.

"Salah satu topik kajian yang dibahas yakni Ekonomi Asean Coorporation. Peningkatan kerjasama ekonomi negara-negara Asean terus didorong dengan negara USA (United State of Amerika). Negara Asean memfokuskan perhatian pada partisipasi kawula muda dalam pemberdayaan kewirausahaan, lingkungan sosial dan perubahan iklim," jelasnya.

Eka melanjutkan bahwa dalam hubungan dengan Masalah ekonomi, negara-negara Asean sudah berada pada level keempat dunia terkait. Peran aktif kawula muda Asean dalam pembangunan ekonomi dan pemberdayaan kewirausahaan menjadi salah satu solusi penting.

"Salah satu solusi yang tawarkan adalah Small Medium Enterprise (SME) yakni pemberdayaan kewirausahaan sosial oleh kaum muda. Sebab, peran kawula muda sangat dibutuhkan sebagai agen perubahan ekonomi dan kewirausahaan sosial. Partisipasi kaum muda Asean menjadi rekomendasi penting karena dinilai sebagai tolok ukur kemajuan ekonomi dan pemberdayaan sosial," demikian Eka.

Ketika mendapat kesempatan sharing dari setiap peserta, Eka yang mewakili RMC Detusoko membeberkan kegiatan RMC yang masih dalam skala kecil.

"Ketika menjelaskan bagaimana konsep community developmwnt dan social enterprise yang diterapkan di RMC, 10 peserta dari Indonesia mendukung penuh sebagai role model project untuk kaum muda Flores dan NTT. RMC akan menjadi role model dan bermitra dengan Malaysia, Singapura dan Thailand terkait pemberdayaan kawula muda melalui kewirausahan sosial. Hal ini terlihat dari animo kaum muda dalam kegiatan Ecomomy Asean ini. Secara keseluruhan, lebih dari 2000-an peserta dari negara Asean yang mendaftar namun hanya 80 orang yang dinyatakan lolos seleksi. Sementara dari Indonesia mengutus 10 peserta dari 400-an pendaftar," ungkapnya.

Kepada media ini, Nando Watu selaku penggagas RMC Detusoko mengharapkan agar keterwakilan dan prestasi yang diterima Eka menjadi motivasi dan terobosan bagi kaum muda di NTT.

"Semoga kaum muda NTT dan Indonesia pada umumnya menemukan solusi, di antaranya melalui project kewirausahaan sosial. Sebagai wadah kawula muda yang baru merintis project, RMC Detusoko masih membutuhkan dukungan berbagai pihak guna pemberdayaan dan kemandirian kaum muda," tandas Nando.

 

--- Guche Montero

Komentar