Breaking News

NASIONAL Empat Tahun Jokowi-JK: Serap 8,7 Juta Lapangan Kerja, Kemiskinan Terendah Pasca Reformasi 23 Oct 2018 12:35

Article image
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. (Foto: ist)
Dalam kesempatan memimpin 5 tahun, Presiden Jokowi menjanjikan untuk lapangan kerja terserap 10 juta. Hasilnya, sampai dengan saat ini sudah terserap 8,7 juta.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengemukakan, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah mengelola ekonomi makro dengan baik dan penuh kehati-hatian.

“Pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran 5% dan terus meningkat di tengah ketidakpastian kondisi global. Tahun 2014 ekonomi tumbuh 5,02%, dan di Semester I/2018 ekonomi kita tumbuh cukup baik, 5,17%,” kata Moeldoko saat mengawali konferensi pers Laporan 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, Membangun Manusia Indonesia Menuju Negara Maju, di Aula Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Selasa (23/10/2018) pagi.

Angka pengangguran, lanjut Moeldoko, menurun dari 5,94% di 2014 menjadi 5,13% di Februari 2018, dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.  Ditambahkan Moeldoko, dalam kesempatan memimpin 5 tahun, Presiden Jokowi menjanjikan untuk lapangan kerja terserap 10 juta. Hasilnya, sampai dengan saat ini sudah terserap 8,7 juta.

“Kita berharap sampai dengan akhir pemerintahan nanti akan bisa dipastikan 10 juta terlampaui,” kata Moeldoko optimistis.

Mengenai harga-harga, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan terkendali. Tingkat inflasi turun dari 8,3% di 2014 menjadi 2,88% di September 2018. Stabilitas harga ini, jelas Moeldoko, menjaga daya beli masyarakat dan memberi ruang gerak dunia usaha.

Adapun angka kemiskinan, menurut Moeldoko, untuk pertama kalinya berada pada level 1 digit, di 9,82%, turun jauh dibanding  tahun 2014 lalu, sebesar 10,96%. Penurunan ini terbesar sebanyak sejarah setelah Reformasi.

Penurunan angka kemiskinan ini, lanjut Moeldoko, dibarengi penurunan ketimpangan pendapatan atau gini rasio dari 0,414% pada tahun 2014 menjadi 0,389% pada Maret 2018.

--- Redem Kono

Komentar