Breaking News

INTERNASIONAL Gejolak Kudeta Myanmar Kian Memanas, Gadis 19 Tahun Tewas Ditembak 05 Mar 2021 19:18

Article image
Angel, atau juga dikenal dengan Kyal Sin, seorang gadis berusia 19 tahun tewas ditembak saat terlibat dalam aksi demonstrasi di Myanmar menentang kudeta militer. (Foto: Reuters)
Angel tewas ditembak sambil mengenakan kaus bertuliskan 'everything will be OK' (segalanya akan baik-baik saja).

NAYPYIDAW, IndonesiaSatu.co-- Angel, atau juga dikenal dengan Kyal Sin, seorang gadis berusia 19 tahun tewas ditembak saat terlibat dalam aksi demonstrasi di Myanmar menentang kudeta militer.

Melansir Kompas.com, Angel tewas ditembak sambil mengenakan kaus bertuliskan 'everything will be OK' (segalanya akan baik-baik saja).

Dia terbunuh di jalanan Mandalay pada Rabu (3/3/2021), dalam kerusuhan yang menewaskan sekitar 38 orang demonstran.

Sempat terlihat dalam jepretan kamera fotografer, kaus bertuliskan "segalanya akan baik-baik saja" yang dikenakan Angel pun viral.

Oleh pengguna internet, kata-kata yang terpampang di kaus gadis 19 tahun itu dijadikan sebagai simbol perlawanan.

Myat Thu, yang bersama Angel saat dia ditembak mati, menceritakan keberanian gadis muda itu selama unjuk rasa.

Myat mengungkapkan, Kyal Sin menendang pipa air agar pengunjuk rasa bisa mencuci muka setelah gas air mata.

Selain itu, seperti diberitakan Reuters, gadis yang mempunyai nama China Deng Jia Xi itu menendang gas air mata kembali ke aparat.

"Saat polisi menembaki, dia berkata kepadaku 'Duduk! Duduk! Peluru bisa mengenaimu. Engkau seperti berada di atas panggung'," kenang Myat.

Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay.

Sebelum penegak hukum menyerang, Myat menceritakan Kyal Sin terdengar berteriak "Kami tak akan mundur" dan "jangan ada darah tertumpah".

Kerusuhan pun terjadi ketika polisi menembaki mereka menggunakan gas air mata, hingga Kyal Sin ditembak mati.

Saat itu, massa terpencar dengan korban sempat mendapat perawatan. Myat kemudian mendapat pesan bahwa ada satu gadis yang gugur.

"Saat itu saya tak tahu dia korbannya," kata Myat. Namun, gambar kemudian menyebar bagaimana Angel terbaring di samping korban lain.

Kerusuhan berdarah pada Rabu menambah korban tewas dari unjuk rasa yang menentangkudeta Myanmar sejak 1 Februari lalu.

Angkatan darat, yang mengeklaim seorang polisi tewas, menegaskan mereka akan mengambil tindakan terhadap "perusuh".

Tatmadaw, nama lain militer Myanmar, menahan sejumlah pemimpin politik seperti Aung San Suu Kyi dalam kudeta tersebut.

--- Guche Montero

Komentar