Breaking News

PARIWISATA Genjot Pariwisata, Pemprov NTT Dorong Desa Destinasi 27 Jun 2019 10:18

Article image
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Wayan Darmawa saat memberikan keterangan pers di Kantor Pariwisata NTT. (Foto: VoxNtt)
"Tujuannya adalah untuk menjadikan pariwisata sebagai prime mover economic masyarakat NTT di masing-masing wilayah destinasi pariwisata," kata Wayan.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata dengan mendorong perbaikan desa destinasi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Wayan Darmawa mengatakan bahwa dengan menggerakkan desa destinasi, maka hal tersebut akan berdampak pada sektor pariwisata.

“Kalau desa sudah bergerak tentang pariwisata, maka bisa dikatakan 50 persen pekerjaan sudah selesai, tetapi kalau desa tidak bergerak, ini yang sulit,” kata Wayan kepada awak media di Kantor Pariwisata NTT, Selasa (25/06/19) seperti dilansir VoxNtt.com.

Ia menerangkan bahwa Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat juga mendukung upaya mendorong destinasi desa tersebut.

“Ada dukungan dari pemerintah NTT. Bapak Gubernur juga mendorong untuk bagaimana mendorong desa destinasi, ” tukas dia.

Menurutnya, kebijakan destinasi wisata yang sangat strategis yakni harus ada peratyran Gubernur (Pergub) sebagai payung hukum untuk pembangunan pariwisata dengan basis desa wisata.

“Pemberdayaan ekonomi kreatif, pariwisata estate yaitu bagaimana keterpaduan antara program pembangunan pariwisata dan destinasinya sendiri harus ada sinkronisasi dan payung hukum. Payung hukum itu adalah Pergub. Dan, Ranperda terkait hal ini sedang disusun draftnya untuk diajukan dalam sidang dewan," ungkapnya.

Karakteristik Wisata Berbasis Budaya

Ia juga mengatakan akan membangun pariwisata NTT berbasis karateristik budaya. Menurutnya, saat ini Pemerintah Provinsi NTT sudah memprogramkan pembangunan pariwisata dengan mengedepankan karakteristik budaya dari masing-masing daerah.

“Guna merealisasikan hal tersebut antara lain dengan membangun, melestarikan kampung-kampung adat sebagai daya tarik utama, baik dari sisi fisik dan non-fisik; mulai pintu masuk wilayah pariwisata, destinasi dan kampung adat tersebut,” tandasnya.

Saat ini kata dia, sudah dimulai dengan pembenahan di empat bidang pendukung pariwisata yaitu ekonomi, destinasi, dan budaya. Sementara secara fisik, sudah diprogramkan dan sedang berjalan yakni perbaikan di- 30 destinasi pariwisata.

“Tujuannya adalah untuk menjadikan pariwisata sebagai prime mover economic masyarakat NTT di masing-masing wilayah destinasi pariwisata. Juga, agar destinasi wisata budaya bisa terbangun dengan baik dan bisa eksis sesuai perkembangan zaman,” cetus Wayan.

Ia menegaskan prinsip membangun pariwisata NTT adalah dengan membangun destinasi wisata berbasis budaya, sehingga harus dikelola dan dipelihara kampung adat di setiap wilayah.

“Kita sedang membangun destinasi wisata dengan budaya yang terpelihara dengan baik. Kita akan mengadopsi dengan apa yang sudah dilaksanakan di daerah lain. Destinasi budaya harus disakralkan. Akan ada tiga areal kawasan terdepan yakni transaksi (ekonomi kreatif), areal transisi (harus sesuaikan pakaian dengan kondisi seperti pakaian adat), dan areal inti atau areal budaya,” tutup Wayan.

--- Guche Montero

Komentar