Breaking News

REGIONAL Gubernur Maluku Sepenuhnya Dukung Program Emas Hijau dan Emas Biru 10 Mar 2017 14:28

Article image
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo memperlihatkan pembibitan pohon masoya kepada rombongan Gubernur Maluku Said Assagaff. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Berawal dari ketakjubannya pada kekayaan tanah dan laut Maluku, Mayjen Doni sejak hari pertama penugasannya di Maluku langsung mewujudkan gagasan Emas Hijau dan Emas Biru.

PULAU SERAM, IndonesiaSatu.co -- Maluku adalah provinsi yang kaya akan hasil alamnya, baik di daratan maupun lautan. Sejak dahulu, Maluku jadi rebutan bangsa Eropa yang ingin mengambil berbagai hasil rempah seperti cengkeh dan pala. Di lautan, persediaan ikan melimpah ruah. Tapi ironisnya, Maluku tak kunjung maju secara ekonomi.

Yang lebih memprihatinkan lagi, masyarakat Maluku lebih menggantungkan hidupnya pada hasil,berupa emas kuning dan batu cinnabar. Perebutan hasil tambang ini tak urung menjadi pemicu konflik horizontal.

Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo sadar betul bahwa Maluku tidak boleh lagi bergantung pada tambang. Berawal dari ketakjubannya pada kekayaan tanah dan laut Maluku, Mayjen Doni sejak hari pertama penugasannya di Maluku langsung mewujudkan gagasan Emas Hijau dan Emas Biru.

Emas Hijau adalah sebutan untuk kekayaan hutan, kebun, dan hasil pertanian. Sedangkan Emas Biru sebutan untuk kekayaan perairan dan lautan. Pada awalnya, program Emas Hijau dan Emas Biru baru sebatas menjadi program Kodam Pattimura dengan melibatkan masyarakat dengan jumlah terbatas.

Tapi kini, program Emas Hijau dan Emas Biru sudah sepenuhnya didukung Gubernur Maluku Said Assagaff.

Berbicara dalam acara pencanangan pembibitan pohon di Pulau Seram, Kamis, (9/3/2017), Said mengatakan, dalam sejarah Maluku adalah pulau yang banyak diincar pihak asing sebagai penghasil rempah-rempah dan kaya akan ikan. Kini saatnya kekayaan alam tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Maluku.

"Saatnya kita kembali ke alam, ke depannya yang akan banyak diincar orang adalah produk-produk yang alami," kata Said di Pulau Seram.

Dalam acara pencanangan pembibitan pohon tersebut Said bersama para tamu undangan dan pers menaiki kapal cepat dari Ambon menuju Pulau Seram.

Said mengapresiasi program yang sudah diinisiasi Pangdam Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo. Dengan program Emas Hijau dan Emas Biru, diharapkan TNI semakin berperan lebih aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ditambahkan Said Assagaff, peran TNI akan semakin dibutuhkan untuk mengamankan hasil bumi dan hasil laut dari incaran asing. Kalau dulu bangsa Eropa mengincar cengkeh dan pala, saat ini asing menyasar Maluku untuk mendapatkan ikan kerapu dan pohon masoya yang bernilai ekonomi tinggi.

"Kan sekarang kondisinya jauh lebih damai sehingga TNI dapat kontribusi lebih dalam kesejahteraan masyarakat," ungkap dia.

Pangdam Doni Monardo,  Pulau Seram dijadikan pusat pembibitan yang dipelopori anggota TNI dari Batalyon 731.

Pada acara pencanangan pembibitan pohon, Said Assagaff bersama sejumlah bupati dari kabupaten-kabupaten di Maluku diajak Mayjen Doni untuk melihat bibit-bibit tanaman langka.

Rombongan bupati juga juga sempat mengitari area perkebunan yang ditanami berbagai produk pertanian seperti cengkeh, jagung, durian dan pala.

Selain itu, rombongan juga sempat mengunjungi peternakan kambing yang juga menjadi bagian dari program yang diinisiasi Mayjen Doni.

Sebagaian bagian dari program pemberdayaan masyarakat, Mayjen Doni selalu melibatkan masyarakat dalam proyek percontohan

--- Simon Leya

Komentar