Breaking News

KEAMANAN Indikasi Serangan Teroris ke KPU, TNI-Polri Kerahkan 32 Ribu Personel Gabungan 13 May 2019 19:30

Article image
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo. (Foto: Ist)
Polri memiliki informasi indikasi serangan teroris ke Gedung KPU. Karena itu, TNI-Polri akan mengerahkan 32 ribu personel gabungan untuk mengamankan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Polri memiliki informasi indikasi serangan teroris ke Gedung KPU. Karena itu, TNI-Polri akan mengerahkan 32 ribu personel gabungan untuk mengamankan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta menjelang pengumuman KPU tentang hasil perhitungan suara Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.

"Karena sudah ada indikasi. Mereka (teroris) sepakat melakukan serangan saat massa berkumpul di KPU. Ini perlu kami antisipasi secara maksimal," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/5/2019).

Menurut Dedi, pengamanan tidak hanya dilaksanakan saat hari pengumuman tanggal 22 Mei, tapi sejak dua hari sebelumnya. Lokasi pengamanan pun tidak hanya di KPU, melainkan di Bawaslu dan beberapa obyek vital nasional.

"Tanggal 20 Mei sudah siap semua (pengamanan), fokusnya KPU, Bawaslu dan obyek-obyek vital nasional lainnya," kata Dedi.

Pada 22 Mei nanti, pola pengamanan di KPU terbagi empat ring pengamanan. Ring 1 di dalam Kantor KPU, ring 2 di sekitar gedung KPU, ring 3 di halaman Gedung KPU. Sementara ring 4 di jalanan sekitar Gedung KPU. Sementara jajaran Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pun bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara untuk mengawasi media sosial.

"Untuk mengantisipasi akun-akun yang menyebarkan konten berita hoaks atau konten provokasi," katanya.

--- Redem Kono

Komentar