Breaking News

PERTAHANAN Indonesia dan Uni Eropa Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Antar Universitas 14 Sep 2017 18:37

Article image
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D dalam rapat bersama Unhan. (Foto: Ist)
Peningkatan mutu pendidikan fokusnya adalah mencapai tingkat kesetaraan ilmu pertahanan melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, penyelenggaraan bersama seminar-seminar internasional, dan publikasi ilmiah.

SENTUL, IndonesiaSatu.co -- Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) Laksda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D. memaparkan rencana kerja sama pertahanan Indonesia dan Uni Eropa antar universitas di bidang pendidikan dan latihan.

Paparan tersebut disampaikan pada European Union Defense Attaches Meeting yang dihadiri Wakil Duta Besar Uni Eropa Bapak Charles Michel Geurtz dan 15 Atase Pertahanan dari negara-negara anggota Uni Eropa di Sentul, Kamis (13/9/2017).

Paparan berjudul International Cooperation in the Area of Defense Education and Training: Indonesia Perspective” banyak membahas peluang peningkatan kerja sama antara Unhan dengan seluruh negara anggota Uni Eropa dalam kerangka ASEAN Political-Security Community dan pencapaian akreditasi internasional Unhan sebagai World Class Defense University tahun 2024.

Pertemuan membahas kerja sama pertahanan ke depan tersebut juga dimaksudkan sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo ke  Brussels pada 21 April 2016. Beberapa rencana kerjasama juga selaras dengan hasil pertemuan pertama Joint Committee dalam kerangka Partnership and Cooperation Agreement (PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa yang juga diselenggarakan di Brussels tanggal 28 dan 29 November 2016.

“Kerja sama internasional dalam rangka pendidikan dan latihan lebih diarahkan untuk meningkatkan profesionalitas prajurit TNI sekaligus membangun Confidence Building Measures (CBM),” ujar Octavian.

Octavian menambahkan peningkatan mutu pendidikan fokusnya adalah mencapai tingkat kesetaraan ilmu pertahanan melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, penyelenggaraan bersama seminar-seminar internasional, dan publikasi ilmiah.

“Sedangkan untuk meningkatkan pelatihan fokusnya adalah standarisasi kompetensi dan kapasitas militer melalui penetapan parameter kompetensi bintara-tamtama, kapasitas perwira, efektifitas operasi militer, efisiensi latihan militer dan dukungan logistik,” pungkasnya.

--- Redem Kono

Komentar