Breaking News

POLITIK Janji Sandiaga ke AHY Tidak Dipenuhi, Gerindra-Demokrat Saling Serang 15 Nov 2018 05:18

Article image
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Cawapres Sandiaga Uno. (Foto: Ist)
Di Pilpres 2019, Demokrat sudah final mengutamakan kemenangan untuk Pileg. AHY juga disebutkan sudah turun gunung untuk mengonsolidasikan suara partai Demokrat di daerah.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Hubungan tidak harmonis antara Partai Demokrat dan Gerindra kembali mengemuka. Keduanya saling menagih janji terkait Pilpres 2019. Diketahui, Demokrat dan Gerindra pernah mendeklarasikan koalisi bersama untuk mengusung pasangan Prabowo-Sandiaga.

Pada mulanya janji antara kedua ketum parpol ini pertama kali disinggung oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Kata Muzani, SBY belum juga mengampanyekan Prabowo-Sandiaga. Padahal masa kampanye sudah berjalan 1,5 bulan. Pernyataan Muzani itu kemudian dimentahkan Demokrat. Muzani dianggap menyampaikan pernyataan tendensius dan menyesatkan publik.

"Sekjen Partai Gerindra memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius dan menyesatkan publik serta berusaha menyeret Komandan Kogasma PD pada persoalan yang tidak produktif," kata Jubir Kogasma Partai Demokrat Putu Supadma Rudana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018).

Supadma menegaskan keseriusan AHY membantu kemenangan Prabowo-Sandiaga. Buktinya, kata dia yakni kesediaan AHY menjadi angota Dewan Pembina Tim Pemenangan. 

"Pertanyaan terbesar kami, seberapa serius Mas Sandiaga Uno berjuang untuk menang ketika duduk bersama antara para Anggota Dewan Pembina saja tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jelas siapa akan berbuat apa. Mas AHY sebagai Komandan Kogasma terbiasa berpikir dan bertindak sistematis; sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. Beliau meyakini, persiapan yang baik adalah 50% kemenangan," papar dia.

Demokrat menceritakan bahwa cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno pernah berjanji di hadapan SBY pada tanggal 12 September di Mega Kuningan Timur, Jaksel. Barternya, kata Putu, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus mengampanyekan Prabowo-Sandiaga.

3 bulan berjalan, rupanya janji Sandiaga dirasa belum ditunaikan. Putu justru menegaskan Sandiaga tak ada itikad baik untuk menepati janjinya itu.

"Dalam pertemuan Mas AHY dan Mas Sandiaga Uno di Kediaman Mega Kuningan Timur, pada tanggal 12 September 2018, Mas Sandiaga Uno berjanji banyak hal di hadapan Bapak SBY dan Bapak Prabowo Subianto. Setelah berjanji banyak hal, Sandiaga Uno meminta kesediaan Mas AHY untuk ikut bersafari dengan Sandiaga Uno. Mas AHY menyanggupi tetapi tidak ditentukan waktunya kapan. Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada itikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY," ujar Supadma.  


Wasekjen PD Andi Arief juga bicara soal janji Prabowo ke SBY dan AHY. Dia mengatakan banyak janji capres nomor urut 02 itu banyak yang belum terbayar.

"Memang SBY menjanjikan kampanye untuk Prabowo, tetapi silakan ditanya ke Pak Prabowo berapa janji yang belum dipenuhi ke Demokrat dan SBY," kata Andi Arief di akun Twitter-nya dan mengizinkan detikcom mengutipnya siang tadi.

Di Pilpres 2019, Demokrat sudah final mengutamakan kemenangan untuk Pileg. AHY juga disebutkan sudah turun gunung untuk mengonsolidasikan suara partai Demokrat di daerah.

"Pilihan kami sudah final. Demokrat first. Menyelamatkan suara partai sambil memenangkan komitmen koalisi Prabowo-Sandi. Kalau suara Partai Demokrat besar, kemungkinan Prabowo-Sandi menang ada," ujar Andi.

Disinggung soal janji Prabowo, elite Gerindra justru menyayangkan persoalan internal koalisi itu diumbar ke publik. Seharusnya ada komunikasi antar koalisi terkait janji antar Ketum partai tersebut.

"Hal ini tidak perlu kita tanggapi di media ya. Tidak elok ditanggapi di media, saling sahut-menyahut di media. Kan ini kan koalisi. Harus menunjukkan kesolidan dalam bekerja. Jadi saya rasa urusan internal Gerindra dan Demokrat nanti pasti akan dibicarakan oleh para sekjen di BPN. Yang pasti kami ingin menyampaikan bahwa koalisi kami solid dan SBY dan Demokrat akan terus bersama kami," ujar anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade.

--- Redem Kono

Komentar