Breaking News

RAKET Kandaskan Empat Juara Dunia, Anthony Ginting Raih Gelar China Terbuka 24 Sep 2018 10:16

Article image
Pemain tunggal putra bulu tangkis Indonesia Anthony Ginting merayakan kemenangannya dalam final China Terbuka 2018. (Foto: Ist)
Untuk menjadi juara, Ginting harus mengalahkan empat juara dunia mulai dari Lin Dan, Victor Axelsen, Chen Long dan yang terakhir Kento Momota.

CHANGZHOU, IndonesiaSatu.co -- Pemain tunggal putra tangkis Indonesia Anthony Ginting meraih prestasi membanggakan dalam gelaran akbar China Terbuka 2018. Ginting meraih gelar juara bulu tangkis tunggal putra setelah menaklukkan Kento Momota pada laga final di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, China, Minggu (24/9/2018).

Untuk menjadi juara, Ginting harus mengalahkan empat juara dunia mulai dari Lin Dan, Victor Axelsen, Chen Long dan yang terakhir Kento Momota.

Pemain berusia 21 tahun itu mampu memenangkan pertandingan dengan dua gim langsung, 23-21 dan 21-19 melalui pertarungan sengit. Hasil itu adalah gelar individual kedua bagi Ginting setelah menjadi juara Indonesia Master 2018.

Tunggal putra andalan Indonesia yang mengejar gelar pertama untuk level 1.000 itu memang cukup percaya diri sejak gim pertama. Meski sempat tertinggal, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Bara, terlihat tetap tenang meski sang lawan juga tidak segan memberikan serangan yang mematikan.

Drama terjadi saat kedudukan 20-20. Kedua pemain menunjukkan kelasnya dan Momota mampu unggul lebih dulu. Namun, Ginting mampu menyamakan kedudukan menjadi 21-21 dan berikutnya unggul 22-21. Pada poin krusial permainan cepat dilakukan dan berlangsung mendebarkan. Akhirnya, Ginting pun mengakhiri gim pertama dengan pukulan tipuan yang tidak bisa dijangkau lawan dengan poin 23-21.

Memasuki gim kedua, persaingan kembali berlangsung sengit. Momota juga menekan bahkan unggul jauh 8-5. Keunggulan itu didapat karena Ginting banyak melakukan kesalahan dan menguntungkan pemain asal Jepang itu. Pada interval pertama, unggulan ketiga China Terbuka itu unggul 11-8.

Meski tertinggal, pemain berusia 21 tahun ini tetap tenang. Dengan pukulan keras dan terarah serta adu netting poin demi poin mampu diraih dan membuat kedudukan menjadi sama kuat 16-16 meski sebelumnya sempat tertinggal empat poin.

Momota juga tidak tinggal diam karena mampu unggul terlebih dahulu menjadi 17-16. Namun, Ginting juga terus membuat kejutan dengan menyusul dan bahkan mampu unggul 18-17. Poinpun sempat sama kuat 18-18 dan berlanjut menjadi 19-19. Kondisi ini membuat tegang pelatih maupun penonton.

Melalui tekanan yang keras, Ginting mampu unggul 20-19. Pada poin penentuan, anak asuh Hendri Saputra mampu bermain lebih tenang dan akhirnya smes yang tidak begitu keras mampu menjadi penentu kemenangan dengan skor 21-19.

--- Redem Kono

Komentar