Breaking News

KEAMANAN Kantor NU, Gereja dan Kantornya Diserang, Ini Tanggapan PDI Perjuangan 02 Nov 2018 05:09

Article image
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)
Dengan semangat menjaga persatuan Indonesia, PDI Perjuangan menyerahkan proses hukum kepada aparat penegak hukum.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- PDI Perjuangan menanggapi kasus perusakan kantor DPC PDI Perjuangan, kantor NU Center, bangunan gereja, dan bangunan sekolah, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (26/10/2018) serta Sabtu (27/10/2018).

Tanggapan ini disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

"Dengan semangat menjaga persatuan Indonesia, PDI Perjuangan menyerahkan proses hukum kepada aparat penegak hukum," kata Hasto

 PDIP menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian untuk diproses hukum. Sebagaimana diketahui, perusakan dilakukan oleh seseorang berinisial NA. NA, yang diketahui sebagai mantan jaringan radikal Poso, melakukan pelemparan batu ke kaca jendela di kantor Nahdliyin Center, ke dua gereja, ke satu sekolah, serta ke kantor DPC PDI Perjuangan, di Kabupaten Malang.

Hasto menegaskan, terhadap berbagai upaya memecah belah bangsa, PDI Perjuangan mendukung sepenuhnya penegakan hukum. Hal ini juga berlaku untuk mereka yang mencoba melakukan aksi provokasi pada saat peringatan Hari Santri.

Menurutnya, penegakan hukum harus dijalankan untuk menindak pihak-pihak yang nyata-nyata mengganggu keutuhan dan ketenteraman bangsa.

 "Kami menyerahkan kepada aparat penegak hukum untuk diproses hukum secara adil," katanya.

Politikus asal Yogjakarta itu mengingatkan kembali ketika kantor PDI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta diserang oleh sejumlah orang pada 27 Juli 1996. Kala itu, PDIP pun memilih proses hukum.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan bersikap bahwa berbagai bentuk provokasi yang dilakukan pada saat peringatan Hari Santri tidak dapat dibenarkan.

 "Hari Santri ditempatkan satu napas dengan peringatan Hari Pahlawan. Itu adalah penghormatan atas jasa para pahlawan pembela kemerdekaan Indonesia," kata dia.

Hasto juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan aparat penegak hukum yang mengambil tindakan tegas guna menjamin rasa aman dan ketenteraman masyarakat.

PDI Perjuangan juga mendukung sepenuhnya pernyataan bersama yang dilakukan oleh dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Kedua lembaga itu dinilai terus berjuang menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa berdasarkan Pancasila. Karena itu, Hasto menyatakan, upaya menebar ketakutan dengan merusak kantor NU dan PDI Perjuangan di Magelang tidak akan pernah berhasil.

"PDI Perjuangan selalu setia pada jalan ideologi Pancasila. Sejarah mencatat Muhammadiyah, NU, PNI, dan TNI bahu-membahu menjaga tegaknya Pancasila dan NKRI," pungkasnya.

--- Redem Kono

Komentar