Breaking News

NASIONAL Kapolri Sebut Polwan Punya Kesempatan Sama Duduki Posisi Strategis 07 Nov 2021 22:09

Article image
Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo pada acara IAWP di Labuan Bajo, NTT. (Foto: Kompas.com)
Kapolri Listyo mengatakan, Polwan memiliki peran dan kontribusi luar biasa bagi institutsi Polri, terutama dalam mendukung reformasi kultural Polri menjadi institusi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.

LABUAN BAJO, IndonesiaSatu.co-- Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa saat ini Polisi Wanita (Polwan) juga memiliki kesempatan yang sama dengan polisi laki-laki dalam rekrutmen, pendidikan, pelatihan hingga jabatan strategis di kepolisian.

Kapolri menyebut, sudah ada tiga Jenderal Polwan yang menduduki jabatan tertentu di Mabes Polri. Selain itu, ada pula yang menduduki posisi di level operasional berisiko tinggi.

Hal itu disampaikan Kapolri Listyo saat membuka "The 58th International Association Of Women Police (IAWP) Training Conference" di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (7/11/2021).

"Saat ini, Polwan Indonesia telah menduduki jabatan operasional yang strategis di kepolisian dan jabatan yang high risk seperti pada misi perdamaian dunia, Densus 88 Antiteror, dan pasukan Brigade Mobil," kata Listyo meelansir Kompas.com yang dikutip dari keterangan tertulis.

"Polri telah memberikan panggung dan kesempatan yang sama untuk berkarya pada Polri sesuai dengan tema acara ini 'Women at the Center Stage of Policing'," lanjutnya.

Kapolri Listyo mengatakan, Polwan memiliki peran dan kontribusi luar biasa bagi institutsi Polri, terutama dalam mendukung reformasi kultural Polri menjadi institusi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.

"Polwan memiliki kepekaan gender yang lebih baik dalam meningkatkan respon terhadap kejahatan berbasis seksual dan gender, meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional, membangun kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan legitimasi lembaga-lembaga penegak hukum," nilainya.

Menurut Listyo, Polri berkomitmen menciptakan institusi kepolisian yang inklusif, sehingga,m penempatan Polwan di berbagai posisi penting untuk merepresentasikan hal tersebut.

"Jika kita mau mengubah pandangan diskriminatif terhadap perempuan, kita harus memulai dari menyelesaikan permasalahan stereotip di bidang profesi kita yaitu keamanan dan penegakan hukum," ujarnya.

Berkaitan dengan itu, lanjut Listyo, Polri pun melakukan implementasi pengarusutamaan gender yang seiring dengan kebijakan pemerintah.

Ia mencontohkan, kantor-kantor polisi menyediakan ruang laktasi dan ruang pemeriksaan khusus bagi perempuan dan anak serta dilengkapi dengan fasilitas yang ramah disabilitas.

Kapolri berharap, lewat acara IAWP ini, Polwan di Indonesia mampu meningkatkan kerja sama serta saling bertukar ilmu dan pengalaman dengan polisi-polisi wanita lainnya di seluruh dunia.

Adapun kegiatan IAWP dihadiri peserta internasional sebanyak 39 peserta dari 12 negara dan dua organisasi internasional. Sementara itu dari Indonesia ada 407 peserta.

Selain itu, acara juga dihadiri secara online oleh peserta internasional sebanyak 235 peserta yang terdiri dari 39 negara dan Indonesia sebanyak 299 peserta.

--- Guche Montero

Komentar