Breaking News

POLITIK Ketum PPP: Duet JK-AHY Tidak Punya Masa Depan 04 Jul 2018 08:42

Article image
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy. (Foto: Ist)
Romahurmuziy menyebut, selama perjumpaannya dengan Wakil Presiden Indonesia, dirinya tak pernah menjumpai tanda-tanda JK akan maju sebagai Capres.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coNiat Partai Demokrat yang mengusulkan Jusuf Kalla dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk maju Pilpres 2019 membuat publik dinilai tidak memiliki masa depan.

Demikian penilaian Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy. Dia menyebut, wacana JK - AHY maju dalam Pilpres 2019 tak memiliki prospek.

“Jadi, saya bisa mengatakan bahwa wacana yang dikembangkan oleh Demokrat sama sekali tidak memiliki prospek untuk 2019 yang akan datang,” kata Romahurmuziy di Kantor PB NU, Jalan Kramat Jati, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018).

Romahurmuziy berpendapat, ada dua alasan pasangan JK - AHY tidak memiliki landasan yang kuat. Dirinya mengatakan, jika tidak ada koalisi partai yang mengusung pasangan tersebut.

"Hari ini kalau mengusung koalisi di luar pak Jokowi dan pak Prabowo maka hanya tiga partai politik yang bisa bergabung bersama Demokrat, PAN dan PKB. Sejauh ini, saya tidak melihat satupun sinyal bahwa PAN dan PKB, Demokrat akan bergabung dalam satu koalisi,” jelasnya.

Romahurmuziy juga menyebut, selama perjumpaannya dengan Wakil Presiden Indonesia, dirinya tak pernah menjumpai tanda-tanda JK akan maju sebagai Capres.

“Saya belum pernah mendengar, dalam seringnya saya bertemu Pak JK, Pak JK berkeinginan atau dikehendaki oleh orang sekelilingnya untuk maju menjadi calon presiden, belum pernah,” tutur Romahurmuziy.

Romahurmuziy memastikan bahwa PPP akan tetap mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Dirinya menambahkan, pihaknya tetap mengusung Jokowi walau banyak nama akan bermunculan meramaikan Pilpres mendatang.

"Siapapun nama yang muncul, kita dukung Jokowi bersama kelima Parpol yang hari ini sudah menegaskan. Baik PPP, PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, solid untuk tetap mengusung Jokowi walau banyak nama yang nanti akan muncul," tandasnya.

--- Redem Kono

Komentar