Breaking News

INTERNASIONAL Kim Jong-un: Tombol Nuklir Selalu Siap di Meja Saya 02 Jan 2018 10:45

Article image
Pemimpin Korut Kim Jong-un. (Foto: Korean Central News Agency/Reuters)
Jong-un menegaskan, ia tetap menaruh perhatian utama pada program senjata nuklir dan berambisi untuk memproduksi hulu ledak nuklir dan rudal balistik secara massal.

PYONGYANG, IndonesiaSatu.co -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Terkait hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) yang kerap memanas, ia menyebutkan, perang dapat dimulai kapan saja karena tombol nuklir selalu siap di mejanya.

Seperti dikutip dari Spiegel Online, Selasa (2/1/2018), pernyataan Jong-un tersebut disampaikan dalam pidato tahunan yang menandai pergantian tahun 2017/2018.

Jong-un menegaskan, seluruh wilayah Amerika Serikat sungguh-sungguh berada dalam jangkauan senjata nuklir Korut.

"Tombol nuklir selalu siap di meja saya. (Hal) ini sungguh-sungguh nyata. Saya tidak hanya melontarkan ancaman kosong," kata Jong-un seperti dikutip dari Spiegel Online, Selasa (2/1/2018).

Pada kesempatan yang sama, Jong-un menegaskan tetap menaruh perhatian utama pada program senjata nuklir dan memerlukan konsentrasi untuk menyelesaikan beberapa tahap penting. Ia tetap berambisi untuk memproduksi hulu ledak nuklir dan rudal balistik secara massal.

Meski demikian, Jong-un juga menyatakan pihaknya sangat terbuka untuk sebuah dialog yang bisa menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan Korea Selatan (Korsel).

Jong-un memastikan akan mengirim kontingen dari negaranya untuk mengikuti pentas Olimpiade Musim Panas di Seoul, Korsel, beberapa waktu mendatang.

Ia menambahkan, negaranya telah memiliki senjata nuklir dengan kemampuan merata ke semua target. Namun, ia tidak akan menggunakan senjata tersebut, kecuali keamanan dan keselamatan negaranya dalam bahaya.

Presiden AS Donald Trump tidak menanggapi pernyataan kontroversial Jong-un kali ini.

Berbagai pernyataan dan sikap kontroversial Kim Jong-un telah mengakibatkan Korea Utara dijatuhi sanksi PBB dan kecaman internasional dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait program dan uji coba senjata nuklirnya.

--- Rikard Mosa Dhae