Breaking News

KEUANGAN Kinerja 2018, Laba Taspen Turun 62,37 Persen 14 Feb 2019 20:00

Article image
Public Expose Kinerja PT Taspen 2018 di Kantor Taspen, Jakarta, Kamis (14/2/2019). (Foto: ist)
PT Taspen (Persero) mengakui, target ini memang hanya naik tipis dari capain laba bersih tahun lalu. Hal ini mengingat perekonomian tahun ini masih dipengaruhi kondisi global dan politik nasional.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Akibat tingginya ketidakpastian ekonomi global yang berpengaruh pada perekonomian nasional, ternyata berimbas juga kepada kinerja PT Taspen (Persero). Badan usaha Milik Negara (BUMN) ini mengalami penurunan laba bersih di tahun 2018 lalu sebesar 62,37 persen atau Rp271,5 miliar dibanding tahun 2017 silam sebesar Rp721,7 miliar.

Direktur Keuangan Taspen Helmi Imam Satriyono menjelaskan, kondisi global membuat pasar modal Indonesia turun, baik pada indeks obligasi maupun indeks saham.

"Indeks obligasi dan saham melemah. Ini sangat berdampak karena 45% pendapatan perusahaan berdasarkan hasil investasi," kata Helmi dalam konferensi pers Public Expose Kinerja PT Taspen 2018 di Kantor Taspen, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Helmi menekankan, Pilpres 2019 mempengaruhi perekonomian nasional sebab investor lebih wait and see dalam menanamkan dananya. Hal ini juga berpengaruh pada pergerakkan pasar modal Indonesia. Padahal 45 persen pendapatan perseroan berasal dari investasi."Karena masih ada pemilu 2019 yah. Jadi kami pergeraknnya harus hati-hati tahun ini," katanya

Hal ini membuat pendapatan perseroan yang berasal dari investasi tak menghasilkan kinerja yang baik. Total pendapatan perseroan juga tercatat menurun 1,81 persen sepanjang tahun lalu. Di mana pendapatan mencapai Rp16,83 triliun di 2017 menjadi Rp16,53 triliun di tahun 2018.

Meski demikian, perseroan optimistis kinerja keuangan tahun ini akan mengalami perbaikan. Taspen menargetkan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp325 triliun di 2019.

Di sisi lain, beban atau biaya yang dikeluarkan perusahaan selama 2018 mengalami kenaikan 0,91 persen. Di mana pada tahun 2017 sebesar Rp15,87 triliun menjadi Rp16,01 triliun di tahun 2018.

Adapun, secara rinci pendapatan Taspen ditopang dari premi sebesar Rp8,09 triliun, atau naik sebesar 3,55 persen dari tahun 2017. Hasil investasi tercatat sebesar Rp7,65 triliun atau tumbuh 1,25 persen dari 2017, padahal pada tahun 2017 hasil investasi mampu tumbuh 11 persen.

Kemudian aset tercatat tumbuh 0,65 persen dibanding tahun 2017 menjadi Rp231,87 triliun di tahun 2018. Adapun pada 2017 aset perseroan mampu tumbuh 15,99 persen.

--- Sandy Javia

Tags:
Taspen

Komentar