Breaking News

INTERNASIONAL Korut: Dialog Denuklirisasi Dilanjutkan Jika Trump Akhiri Permusuhan 07 Oct 2019 16:47

Article image
Presiden AS Donal Trump (kiri) dan pemimpin Korut Kim Jong-un. (Foto: getty images)
Kemenlu Korut: Kami tidak akan melakukan perundingan yang membosankan seperti sejauh ini jika AS tidak menghentikan kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara.

PYONGYANG, IndonesiaSatu.co Otoritas Korea Utara menyatakan perundingan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai denuklirisasi akan dihentikan jika Presiden AS Donald Trump tidak mengakhiri permusuhan.

Seperti dilansir faz.net, Senin(7/10/2019), pernyataan otoritas Korut disampaikan satu hari setelah perundingan di Swedia, Sabtu (5/10/2019) lalu, gagal menemukan kata sepakat soal program denuklirisasi.

"Kami tidak akan melakukan perundingan yang membosankan seperti sejauh ini jika AS tidak menghentikan kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara," ujar seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutipdari faz.net.

Ia menambahkan, kelanjutan dialog Korut-AS di masa depan tergantung pada sikap AS dan akhir tahun ini adalah batas waktunya.

Menurutnya, perundingan mungkin akan segera berakhir jika AS tetap berpegang pada sikap lamanya itu.

Pembicaraan akhir pekan lalu dimaksudkan untuk memulai kembali negosiasi tingkat tinggi mengenai pelucutan senjata nuklir setelah pertemuan Trump dan Kim Jong-un di Vietnam pada Februari lalu gagal mencapai kata sepakat.

Perwakilan dari Korut Kim Miyong Gil membacakan pernyataan di depan Kedutaan Korea Utara di Stockholm, Swedia, usai pertemuan, yang menyatakan bahwa pertemuan itu gagal memenuhi harapan Korut.

Sebelum pertemuan di Stockholm, Swedia, Korut kembali melakukan uji coba rudal termasuk rudal ditembakkan dari bawah air dan ditengarai jatuh di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.

Sementara itu Juru bicara Kementerian Dalam Negeri AS Morgan Ortagus justru menampik pernyataan Miyong Gil.

“Apa yang diucapkan Kim Miyong Gil tidak mencerminkan isi atau semangat dari diskusi positif yang berlangsung selama lebih dari delapan setengah jam," kata Ortagus.

Ia juga mengatakan, AS telah menerima undangan baru dari Swedia untuk kembali ke Stockholm dalam dua pekan mendatang guna melanjutkan pembicaraan dengan kubu Pyongyang.

--- Rikard Mosa Dhae