Breaking News

SENI BUDAYA Kritik Lewat Seni, Ana Nua Kreatif Hasilkan Miniatur Rumah Adat Lio 15 Aug 2020 20:22

Article image
Miniatur Rumah Adat (sa'o ria) Lio-Ende hasil karya seni Ana Nua Kreatif Kotabaru-Ende. (Foto: Dok.ANK)
Rully menerangkan bahwa Kelompok ANK sangat mencintai dan menjunjung tinggi adat-budaya Lio-Ende sebagai warisan yang bernilai.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Kelompok Ana Nua Kreatif (ANK), Desa Tou, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende, mampu menghasilkan sebuah karya seni berupa miniatur rumah adat Lio-Ende.

Kepada media ini, Sabtu (15/8/20), Ketua Kelompok ANK, Rully Yohanis Polce Pao, mengaku karya seni yang dihasilkan kelompoknya, selain sebagai bakat dan rutinitas mengisi waktu luang, terutama sebagai bentuk kritik dan rasa prihatinnya melihat banyak rumah adat di daerah Lio yang sudah dimodifikasi.

"Ini sebagai rasa prihatin dan kritik, karena banyak rumah adat sudah dimodifikasi, sehingga kehilangan unsur alami dan daya sakral, sebagaimana keyakinan masyarakat adat Lio pada umumnya. Banyak rumah adat hasil modifikasi dan kehilangan daya magis," ungkap Rully.

Rully menerangkan bahwa Kelompok ANK sangat mencintai dan menjunjung tinggi adat-budaya Lio-Ende sebagai warisan yang bernilai.

Mereka menilai beberapa unsur dari rumah adat Lio yang dimodifikasi di antaranya ramuan kayuan diganti semen, atap ijuk atau alang-alang diganti dengan zink (seng) maupun genteng, juga bentuk asli rumah adat yang mulai dimodifikasi dengan design modern.

"Beberapa unsur dari rumah adat yang sebenarnya berdaya magis dan bernilai sakral, sayangnya sudah dimodifikasi dan kehilangan keasliannya. Ini sangat disayangkan karena warisan budaya dan kearifan lokal kehilangan unsur alamiah," ujar Rullt.

Identitas dan Jati Diri

Termotivasi dengan hasil karya seni anak muda itu, Anggota DPRD Ende, Virgilius S. Kami memberikan apresiasi, karena ada anak muda yang mau peduli dengan salah satu kekhasan adat-budaya Lio melalui karya seni.

"Ini kreativitas seni yang unik, karena terpanggil untuk mengangkat apa yang menjadi kearifan budaya dan adat Lio, yakni rumah adat. Ini juga inspirasi untuk generasi muda Lio-Ende untuk tetap menjunjung tinggi adat-budaya sebagai identitas dan jati diri. Jangan sampai dampak modernisasi membutakan kearifan lokal," kata Virgil.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku, bentuk kritik melalui karya seni, perlu ditanggapi secara positif untuk mengembalikan apa yang menjadi kekhasan.

"Bukan berarti kita alergi dengan modernisasi. Namun, mengubah (modifikasi) apa yang menjadi kekhasan adat-budaya, merupakan ancaman serius sebagai dampak nyata dari degradasi nilai-nilai budaya," nilainya.


"Dalam keyakinan masyarakat adat Lio, rumah adat (sa'o ria) merupakan simbol kewibawaan, identitas dan jati diri. Jika hal itu tergerus oleh modifikasi, maka kita kehilangan jati diri dan identitas kita," tandas Virgil.

--- Guche Montero

Komentar