Breaking News

INTERNASIONAL Kritisi Brexit, Warga Inggris Galang Petisi Tolak Pizza dan Pasta 31 Mar 2017 15:28

Article image
Ilustrasi Brexit. (bbc.com)
Penggagas petisi menyindir, Brexit mestinya menghapus pula bawang putih, pizza, kari, pasta, coklat, dan sampanye dari daftar menu karena bukan makanan asli Inggris.

LONDON, IndonesiaSatu.co -- Kepastian keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit memunculkan berbagai reaksi dari warga Inggris. Warga yang menolak Brexit terus melancarkan kritik terhadap pemerintahan Theresa May, perdana menteri saat ini. Merujuk pemberitaan faz.net (Jumat, 31/3/2017), ratusan warga Inggris telah menandatangani petisi yang berisikan penolakan terhadap makanan “non-Inggris” seperti pizza dan pasta.

Petisi tersebut juga menyarankan parlemen Inggris mengeluarkan kebijakan agar warga Inggris kembali menyediakan makanan asli negara tersebut dan tidak perlu mendatangkan jenis makanan khas negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

Marc Blakewill, salah seorang penggagas petisi, menegaskan, petisi itu merupakan ungkapan sinis terhadap pemerintah Inggris yang menyatakan, bahwa konsekuensi Brexit antara lain meninggalkan pasar tunggal dan bea cukai tunggal.

"Pemerintah telah menyatakan bahwa hasil referendum (Brexit) berarti meninggalkan pasar tunggal dan bea cukai tunggal. Jika demikian, mengapa tidak menghapus juga segala jenis makanan Uni Eropa dari Inggris?” ujar Blakewill.

Sejauh ini, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 500 warga Inggris. Mereka juga menyindir, Brexit akan meniadakan bawang putih, pizza, kari, pasta, coklat, dan sampanye dari daftar menu karena bukan bagian dari makanan asli Inggris.

Belum diketahui tanggapan pemerintah maupun parlemen Inggris mengenai petisi itu. Namun, sesuai peraturan yang berlaku, sebuah petisi akan ditanggapi secara resmi oleh parlemen jika telah ditandatangani oleh sedikitnya 10 ribu warga Inggris.

--- Rikard Mosa Dhae