Breaking News

POLITIK Kubu Prabowo, PAN dan PKS Belum Legawa 01 Aug 2018 15:07

Article image
Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Imam. (Foto: anulir.com)
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, belum ada sikap legawa dari PAN dan PKS soal cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

JAKARTA, KOMPAS.com — Batas akhir pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tinggal tiga hari lagi. Meski demikian, belum terungkap secara gamblang pasangan capres dan cawapres yang akan maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Sejauh ini, hanya Jokowi yang pasti akan menjadi peserta Pilpres 2019. Sementra Prabowo, meski digadang-gadang akan menjadi lawan tanding yang terkuat bagi Jokowi di antara banyak tokoh yang ada, hingga detik ini belum secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai capres. Hal yang masih menjadi teka-teki besar adalah siapakah yang bakal mendampingi Jokowi dan Prabowo sebagai cawapres.

Dengan koalisi yang sudah lama dibentuk, Jokowi sebenarnya sudah mengantongi nama cawapresnya. Sebaliknya, koalisi kubu Prabowo masih jauh dari matang. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan bahkan menilai, belum ada kemajuan berarti dalam koalisi bersama Gerindra, PAN, dan PKS untuk Pilpres 2019.

Syarief mengatakan ini menanggapi pertemuan Pimpinan Gerindra dengan PAN dan PKS ihwal rencana membangun koalisi dengan Demokrat. Syarief menyatakan, belum ada sikap legawa dari PAN dan PKS soal cawapres pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

"Ya pokoknya saya pikir belum banyak kemajuan. Kemajuan, yang dikatakan kemajuan itu kalau semuanya sepakat menyerahkan kepada Prabowo cawapresnya, tanpa tekanan. Semua serahkan kepada Prabowo siapa yang mau dipilih. Itu baru ada kemajuan," kata Syarief seperti dilansur kompas.com, Rabu (1/8/2018).

Namun, ia optimistis koalisi dengan Gerindra, PAN, dan PKS bisa terbangun ke depannya. Syaratnya, kata Syarief, semua partai harus menyerahkan penentuan cawapres kepada Prabowo. Syarief menambahkan, sejak awal Demokrat juga telah menyerahkan penentuan cawapres kepada Prabowo agar koalisi bisa segera terbentuk.

"Ya masih ada sedikit (hambatan), tapi ada kemajuanlah," lanjut Syarief.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah sepakat untuk menerima Partai Demokrat bergabung dalam koalisi. Hal itu disepakati dalam pertemuan antara ketua umum dan sekjen dari ketiga partai di kediaman seorang pengusaha bernama Maher Algadri di kawasan Prapanca, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018) malam.

"Ketiganya menyepakati bahwa koalisi tiga partai ini menerima dengan sangat baik dan tangan terbuka, sebuah kehormatan, bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi ini," ujar Muzani saat memberikan keterangan seusai pertemuan.

Muzani menuturkan, pertemuan tersebut juga membicarakan kelanjutan pembentukan koalisi. Menurut dia, koalisi tersebut akan mendaftarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2019.

--- Simon Leya

Komentar