Breaking News

INTERNASIONAL Kuwait Ultimatum Dubes Korea Utara Kembali ke Negaranya 18 Sep 2017 13:20

Article image
Presiden Donald Trump menyambut Emir Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Sabah di Gedung Putih, Washington. (Foto: AP)
Pemerintah Kuwait juga menghentikan pemberian visa bagi warga Korut dan membekukan seluruh jaringan perdagangan dan rute penerbangan ke Korut.

KUWAIT CITY, IndonesiaSatu.co -- Pemerintah Kuwait memberikan ultimatum kepada Duta Besar (Dubes) Korea Utara untuk Kuwait agar kembali ke negaranya dalam rentang waktu satu bulan. Menurut Deutsche Presse Agentur (DPA), Senin (18/9/2017), status diplomatik Korea Utara di Kuwait akan diturunkan menjadi kuasa usaha dengan tiga diplomat.

Keputusan Kuwait tersebut diambil tak lama setelah Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah berkunjung ke Washington, Amerika Serikat (AS).

Selain ultimatum terhadap dubes Korut, pemerintah Kuwait juga dikabarkan tidak akan memberikan perpanjangan izin pekerja Korut masuk kembali ke Kuwait jika kontrak kerja mereka selesai dalam satu atau dua tahun ini.

Sumber DPA menyebutkan, sedikitnya 2.000 pekerja Korut yang terlibat dalam berbagai proyek di Kuwait. Selain itu, ribuan warga Korut lainnya ditengarai bekerja di sejumlah negara Teluk.

Bersamaan dengan itu, pemerintah Kuwait juga menghentikan pemberian visa bagi warga Korut dan membekukan seluruh jaringan perdagangan dan rute penerbangan dengan Korut.

Sementara itu, Korea Selatan dan Jepang menyambut positif kebijakan Kuwait dan mendesak negara-negara Teluk lainnya untuk menghentikan penerimaan tenaga kerja Korut. Salah satu alasannya, dana hasil kerja mereka yang dikirim Korut dinilai telah disalahgunakan oleh rezim Kim Jong-un antara lain untuk kepentingan pengembangan senjata nuklir yang membahayakan keamanan dan keselamatan dunia.

--- Rikard Mosa Dhae