Breaking News

OLAHRAGA Lewat ASG, Menpora Harapkan Indonesia Terus Cetak Atlet Berprestasi 19 Jul 2019 21:14

Article image
Menpora Imam Nahrawi dan Yayan Rubaeni (Foto: Dok. Kemenpora)
Menurut Menpora, para juara dari ajang ini berpotensi menjadi andalan Indonesia di masa depan.

SEMARANG, IndonesiaSatu.co-- Kontingen atlet pelajar Indonesia akan bertarung dalam ajang ASEAN School Games (ASG) yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah, sejak Rabu 17 (17/7/19) hingga 25 Juli medatang.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi secara resmi mengukuhkan para kontingen di Ballroom Rama-Shinta, Hotel Patra, Semarang.

Pada acara pengukuhan itu, Menpora secara simbolis menyerahkan bendera Merah Putih kepada Chef de Mission (CdM) Indonesia, Yayan Rubaeni.

Menpora berharap ajang tersebut sebagai gerbang awal bagi atlet-atlet yang berlaga. Ia berharap gelar juara umum wajib didapat karena Indonesia berstatus tuan rumah.

Dalam sambutannya, Menpora mengaku gembira saat melihat wajah delegasi Indonesia.

Menurutnya, semangat membara begitu terpancar dari ekspresi mereka hingga memunculkan optimisme besar. Ia pun meminta kepada atlet-atlet pelajar untuk bisa menjaga nama bangsa Indonesia.

"Ajang ASEAN School Games merupakan awal atau gerbang bagi atlet muda sebelum memasuki jenjang elite. Untuk itu, para atlet harus bisa memanfaatkan ajang ini dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya dari sisi prestasi, melainkan kesempatan untuk membangun tali persahabatan," ungkap Imam.

Menurutnya, para juara dari ajang ini berpotensi menjadi andalan Indonesia di masa depan.

“Saya optimistis kalian akan mampu juara di ASG. Setelah ini, saya juga optimistis kalian mampu menyabet emas SEA Games, Asian Games, atau Olimpiade dan Kejuaraan Dunia,” ujar Memteri asal Bangkalan, Madura, itu.

Lebih lanjut, Imam menuturkan jika harkat dan martabat Indonesia akan dibawa oleh para atlet dalam ASG yang digelar untuk kali ke-11 tersebut.

"Dengan bermain di rumah sendiri, motivasi mereka tentu harus berlipat karena akan mendapat dukungan penuh. Selain itu, jangan sampai dipermalukan," lanjutnya.

Jika mampu meraih medali, kata Imam, atlet-atlet tak hanya akan membuat Indonesia bangga. Orang tua hingga sekolah tempat mereka menimba ilmu, akan terus mengenang momen-momen manis yang sudah dilalui para siswa dalam pesta olahraga pelajar se-Asia Tenggara tersebut.

“Kalian datang ke sini juga diantar oleh doa orang tua. Jadi, harapan orang tua tersebut harus dibayar dengan penampilan terbaik. Tapi, setiap kemenangan harus diraih dengan cara fairplay. Tak boleh ada ceritanya atlet Indonesia menang dengan menghalalkan segala cara,” kata Imam memotivasi.

Adapun pada ASG 2018 yang digelar di Selangor tahun lalu, Indonesia meraih prestasi memuaskan. Merah Putih menduduki posisi kedua klasemen dengan torehan 31 emas, 36 perak, dan 30 perunggu atau kalah dari tuan rumah, Malaysia, yang menjadi juara umum dengan 37 emas, 34 perak, dan 32 perunggu.

Saat itu, sumbangan utama berasal dari cabang renang. Azzahra Permatahani dan kawan-kawan memberikan 15 emas, 17 perak, dan delapan perunggu. Sayang, pada ASG kali ini, Indonesia tak diperkuat Azzahra yang memilih ikut Kejuaraan Asia. Namun, diyakini, masih banyak sumber emas Indonesia.

Untuk itu, Pemerintah tak ragu menargetkan 36-38 emas kepada kontingen pelajar Indonesia. Meski harus diakui, jika Azzahra tampil, Kemenpora berani meminta lebih dari 40 emas. Sebab, di kelompok usianya, Azzahra perenang putri terbaik di Asia Tenggara.

Sementara Penanggung jawab kontingen Indonesia, Ahmad Arsani, mengatakan jika Indonesia merupakan kontingen terbesar dalam ASEAN School Games XI/2019.

Tercatat ada 250 orang yang ikut serta, masing-masing terdiri dari 183 atlet, 38 pelatih, sembilan manajer, serta 20 ofisial.

“Indonesia mengikuti seluruh cabang dan nomor yang dipertandingkan. Ada sembilan cabor dan 117 nomor dalam ASG 2019. Atlet-altet sudah menjalani pemusatan latihan di Semarang sejak 29 Juni. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang mendukung persiapan mereka,” kata Arsani.

--- Guche Montero

Komentar