Breaking News

INTERNASIONAL Lima Orang Tewas Dalam Kebakaran Pabrik Vaksin AstraZeneca Terbesar di Dunia 22 Jan 2021 11:11

Article image
Kebakaran di lokasi produsen vaksin terbesar di dunia di India bagian barat. (Foto: BBC.com)
Covishield adalah satu dari dua vaksin yang disetujui oleh pemerintah India untuk digunakan dalam program inokulasi, yang dimulai minggu lalu dan merupakan yang terbesar di dunia.

PUNA, IndonesiaSatu.co -- Lima orang tewas dalam kebakaran di lokasi produsen vaksin terbesar di dunia di India bagian barat, demikian dilaporkan BBC.com.

Kebakaran dimulai di sebuah gedung yang masih dalam pembangunan di fasilitas Institut Serum India di Pune pada Kamis (21/1/2021) sore.

Rekaman menunjukkan asap tebal mengepul dari sebuah gedung di lokasi perusahaan yang luas.

Perusahaan mengatakan produksi vaksin tidak akan terpengaruh. Penyebab kebakaran belum teridentifikasi.

Api kemudian dapat dikendalikan, tetapi walikota kota tersebut memastikan bahwa lima orang telah tewas.

"Kami baru saja menerima beberapa kabar terbaru yang menyedihkan; setelah penyelidikan lebih lanjut kami telah mengetahui bahwa sayangnya ada beberapa korban jiwa dalam insiden tersebut," kata CEO Serum Institute, Adar Poonawalla, dalam sebuah tweet.

"Kami sangat sedih dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada anggota keluarga yang meninggal."

Mr Poonawalla mengatakan tidak akan ada dampak pada produksi vaksin Oxford-AstraZeneca, yang dikenal secara lokal sebagai Covishield, "karena beberapa bangunan produksi yang saya simpan sebagai cadangan untuk menangani kemungkinan seperti itu".

Covishield adalah satu dari dua vaksin yang disetujui oleh pemerintah India untuk digunakan dalam program inokulasi, yang dimulai minggu lalu dan merupakan yang terbesar di dunia.

Negara itu menargetkan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada awal Agustus.

Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah lainnya juga bergantung pada Serum Institute untuk produksi vaksin Oxford-AstraZeneca.

India telah mencatat jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah AS. Sejak pandemi dimulai, telah dikonfirmasi lebih dari 10,6 juta kasus dan hampir 153.000 kematian, menurut angka dari Universitas Johns Hopkins.

--- Simon Leya

Komentar