Breaking News

TRANSPORTASI LRT Jabodebek Ditargetkan Uji Coba Pertengahan 2019 01 May 2018 05:21

Article image
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Ist)
Menhub menargetkan pada 2024 kemacetan lalu lintas di kota Jakarta sudah dapat diatasi. Menhub terus mendorong penyelesaian sarana dan prasana transportasi seperti LRT (Light Rail Transit), MRT (Mass Rapid Transit), dan BRT (Bus Rapid Transit).

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya pada tahap I sudah dapat diuji coba pengoperasiannya pada pertengahan 2019 mendatang.

Demikian komitmen Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika meninjau langsung lokasi Plant Precast LRT Pancoran, Minggu (29/4/2018) siang.

“Saat ini capaian pembangunan proyek LRT Jabodebek tahap I itu telah mencapai 37%,” kata Menhub usai m

Direktur SDM PT Adhi Karya Agus Karianto yang mendampingi Menhub Budi K. Sumadi menjelaskan, capaian progres pembangunan sebesar 37% itu merupakan total pengerjaan di beberapa lintas layanan LRT tahap I.

“Progres kita saat ini 37%. Untuk lintas layanan I Cibubur-Cawang 60 %. Lintas layanan II 22% dan layanan dua itu dari Cawang-Dukuh Atas. Lintas layanan 3 dari Cawang-Bekasi Timur itu 40%. Kalau dikumulatifkan 37%,” jelas Agus.

Namun untuk beberapa titik, seperti di Jalan MT Haryono dan Cawang, diakui Agus pihaknya masih menghadapi kendala.

“Di MT Haryono karena masih ada pedestrian yang belum bisa kita kerjakan. Masalah penyempitan itu di daerah Cawang karena Cawang ada stasiun yang besar ada pertemuan dua lintas layanan di depan BNN itu ada penyempitan agak lama. Kita targetkan di akhir Juli sudah normal,” jelas Agus.

Terkait harga tiket LRT, Menhub Budi K. Sumadi memperkirakan harga yang dikenakan ke masyarakat sekitar Rp12 ribu. Untuk ini pemerintah nantinya akan memberikan subsidi terhadap tiket.

“Waktu itu ancer-ancernya Rp12 ribu, mudah-mudahan itu bisa dilaksanakan. Itu (sudah) subsidi, real price-nya kira-kira Rp25 ribu. Jadi ada subsidi 50%,” jelas Menhub.

Kemacetan Teratasi

Dengan capaian 37% ini, Menhub menyebut pengerjaan LRT tahap I yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya ini telah sesuai target bahkan sedikit melebihi target 2%.

Menhub menargetkan pada 2024 kemacetan lalu lintas di kota Jakarta sudah dapat diatasi. Oleh karena itu, Menhub terus mendorong penyelesaian pembangunan sarana dan prasana transportasi seperti LRT (Light Rail Transit), MRT (Mass Rapid Transit), dan BRT (Bus Rapid Transit).

Dengan percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur transportasi di kota besar seperti Jakarta Menhub menyebut kecepatan kendaraan bisa meningkat.

“Kalau fungsi MRT, LRT, BRT, dan kereta komuter berjalan maka aksesibilitas daripada orang-orang dari satu tempat ke tempat yang lain itu menjadi satu aksesibilitas yang baik, paling tidak mobil bisa dengan kecepatan 40 km/jam,” ucap Menhub.

--- Redem Kono

Komentar