REGIONAL Mantan Panglima Jihad Maluku: ISIS Itu Perusak Agama Allah SWT 30 May 2017 17:34
Ustad Jumu membaca gelagat bahwa ISIS mengincar Maluku dan Maluku Utara karena mereka tahu militansi orang-orang Maluku/Maluku Utara sangat tinggi.
AMBON, IndonesiaSatu.co -- Mantan Panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku 2000-2002 Ustad Jumu Tuani mengatakan, ISIS bukan mujahid tetapi perusak agama Allah SWT. Mereka datang ke Masjid bukan untuk salat tetapi untuk merampok yang dianggapnya sebagai fai.
"Mereka menghalalkan darah seorang kaum muslimin, ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Apakah Islam mengajarkan hal yang demikian, Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin," ujar Ustad Jumu Tuani.
Jumu mengungkapkan hal itu ketika berceramah dalam acara deklarasi damai umat Islam Maluku demi terwujudnya Islam Rahmatan Lil Alamin yang bertajuk "Menentang Paham Radikal ISIS dan Teroris di Maluku dan Indonesia Pada Umumnya" di rumahnya, Jl Lorong Pendidikan Gunung Malintang, Desa Batu Merah Kecamatan, Sirimau Kota Ambon, Minggu (28/5/2017).
Ustad Jumu menegaskan, masyarakat Maluku dan Maluku Utara bertekad menjaga dan melindungi daerah tersebut dari gangguan dan paham radikal Islamic State Iraq and Syria (ISIS). Jumu membaca gelagat bahwa ISIS mengincar Maluku dan Maluku Utara karena mereka tahu militansi orang-orang Maluku/Maluku Utara sangat tinggi.
"Mereka menginginkan Maluku ini rusuh agar mereka bebas menenteng senjata ke mana-mana," ucapnya. Ustad Jumu mengajak masyarakat menjaga kedamaian yang sudah tercipta di Maluku.
"Sekarang Ambon sudah damai, saya mengajak saudara-saudara semua yang dulu terlibat dan merasakan konflik tahun 1999, agar tidak terjerumus ke jalan yang salah," imbaunya.
Pembicara lain, Abdullah Latuapo mengatakan, kelompok radikal ISIS ingin memengaruhi masyarakat yang ada di Maluku agar Maluku yang saat ini sudah aman dan tentram kembali terjadi kerusuhan seperti pada 1999.
"Peristiwa kerusuhan beberapa tahun silam sudah cukup membuat kita menderita. Kalau ada ajaran-ajaran seperti ISIS itu ajaran tidak benar, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan antara sesama manusia," kata Latuapo.
Sementara itu, Kabintaldam XVI/Pattimura Kolonel Inf Kosasih berpendapat, masyarakat Maluku harus bangga berada di Maluku dan menjadi warga negara Indonesia yang beraneka namun bisa hidup berdampingan dengan aman dan damai.
"Jadi kalau ada yang datang dengan ajaran yang menyimpang dari Alquran itu adalah ajaran yang sesat," tegasnya.
Kosasih mencontohkan negara-negara Arab seperti Libya, Syiria yang pemerintahannya hancur berantakan hanya karena ulah kelompok-radikal yang menghalalkan segala cara.
Turut hadir dalam acara tersebut, para janda dan mantan mujahid Maluku, serta mereka yang pernah terlibat dalam konflik di Ambon pada 1999 yang berasal dari Kebun Cengkeh, Air Salobar, Leihitu, Salahutu dan dalam kota Ambon.
--- Simon Leya
Komentar