Breaking News

LINGKUNGAN HIDUP Masuk Daftar Merah, Komodo Terancam Punah 10 Sep 2021 08:18

Article image
Habitat Komodo di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. (Foto: Ist)
Menurut IUCN, dengan naiknya permukaan laut akan menyusutkan sedikitnya 30 persen habitat Komodo dalam 45 tahun ke depan.

SWISS, IndonesiaSatu.co-- Krisis iklim akibat pemanasan global akan mempengaruhi habitat Komodo sebagai salah satu reptil raksasa di dunia.

Varietas Komodo yang ada di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga masuk dalam daftar merah hewan yang terancam punah.

Hal itu dikemukakan International Union for Conservation of Nature (IUCN), dalam sebuah forum internasional di Jenewa, Swiss, seperti dikutip dari Reuters belum lama ini.

Menurut IUCN, dengan naiknya permukaan laut akan menyusutkan sedikitnya 30 persen habitat Komodo dalam 45 tahun ke depan.

Akibatnya, diperkirakan sekitar 28% dari 138.000 spesies komodo yang ada saat ini, berubah status dari rentan (vulnerable) menjadi terancam punah (endangered).

Direktur konservasi di Zoological Society of London, Andrew Terry, mengungkapkan bahwa faktor perubahan iklim menjadi alasan utama, di samping berkurangnya bahan makanan komodo seperti ikan tuna dan lainnya.

Merujuk berita dari sebuah portal berita terkemuka, theguardian.com yang dirilis pada Sabtu (4/9/2021), jurnalis Phoebe Westo menyebut bahwa Komodo sebagai kadal terbesar di dunia, terancam punah karena naiknya permukaan air yang didorong oleh krisis iklim menyusutkan habitatnya, menurut pembaruan daftar merah terbaru.

Disebutkan, sebagai binatang endemik di beberapa pulau di Indonesia, komodo hidup di tepi hutan atau di sabana terbuka, dan jarang berkeliaran di area 700 meter di atas permukaan laut.

Selain tidak dapat pindah ke tempat yang lebih tinggi, habitat komodo menjadi semakin terfragmentasi oleh aktivitas manusia, yang membuat populasinya kurang sehat secara genetik dan lebih rentan.

Hasil studi yang diumumkan pada kongres konservasi dunia, IUCN tersebut merupakan berita terbaru pertama untuk komodo dalam lebih dari 20 tahun terakhir.

Hal itu muncul setelah makalah peer-review pertama tentang bagaimana pemanasan global akan mempengaruhi kadal raksasa menyimpulkan bahwa tindakan konservasi mendesak diperlukan untuk menghindari risiko kepunahan.

Sumber: https://www.theguardian.com/environment/2021/sep/04/komodo-dragon-climate-crisis-sea-levels-rise-extinction-aoe

--- Guche Montero

Komentar