Breaking News

INTERNASIONAL Media India: Jokowi - Narendra Modi Bersatu Lawan Ekspansi China 31 May 2018 10:30

Article image
Presiden Jokowi berbicara dengan PM Narendra Modi di Veranda Talk. (Foto: Ist)
The Times of India merujuk pada kesepakatan antara India dan Indonesia untuk bersama-sama membangun sebuah pelabuhan untuk pangkalan (militer) angkatan laut di Sabang, di Daerah Istimewa Aceh.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (30/5/2018) tidak hanya menuai perhatian dari media-media pemberitaan di Indonesia. Pertemuan itu juga menjadi topik utama media-media di India.

Salah satu media daring terkenal di India, The Times of India menurunkan berita di India, (31/5/2018) dengan judul: “India, Indonesia Bergandeng Tangan Lawan Ekspansionis China.” The Times of India merujuk pada kesepakatan antara India dan Indonesia untuk bersama-sama membangun sebuah pelabuhan untuk pangkalan (militer) angkatan laut di Sabang, di Daerah Istimewa Aceh, Indonesia.

“Sabang, lokasi yang strategis di ujung Pulau Sumatra dan berada di depan pintu masuk Selat Malaka. Langkah ini bersamaan dengan langkah Cina yang memperluas jejak maritimnya di kawasan itu,” tulis The Times of India.

Keputusan ini dinilai paling signifikan di antara serangkaian perjanjian lain yang ditandatangani kedua belah pihak setelah pembicaraan antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Joko Widodo.

The Times of India juga mengabarkan Indonesia-India bersepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dan maritim. Kedua negara berusaha menyelaraskan kebijakan maritim nasional-kebijakan India-Pasifik (India) dengan kebijakan “maritim global' Indonesia.

Sebagai apresiasi atas kesepakatan tersebut, Modi mengumumkan visa gratis 30 hari bagi warga negara Indonesia dan mengundang diaspora India di Indonesia untuk melakukan perjalanan ke negara asal mereka untuk mengalami 'India Baru'.

The Times of India menilai Indonesia-India menemui titik kesepakatan di bidang pertahanan dan keamanan maritime, sebagian besar karena kekhawatiran ekspansionisme China. Dalam konferensi pers bersama, Presiden Jokowi dan PM Narendra Modi berjanji akan merundingkan resolusi pembatasan perbatasan maritime kedua negara, yang “harus didasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 tentang Hukum Laut."

Menurut The Times of India, Cina sedang berusaha memasuki ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di daerah Laut Natuna. Karena itu, kedua negara mengeluarkan dokumen terpisah tentang “Visi Bersama Kerjasama Kelautan India-Indonesia di Indo-Pasifik”, untuk menunjukkan sudut pandang bersama dan peta jalan kerja sama di bidang ekonomi, pertahanan dan budaya.

Kesepakatan strategis dengan Indonesia ini merupakan yang pertama kali dilakukan India dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

“Ini adalah pertama kalinya India mengembangkan visi bersama dengan negara Asean manapun, yang menjabarkan bidang komprehensif kerjasama maritim dan arsitektur keamanan di Indo-Pasifik,” ungkap The Times of India.

Dalam visi bersama itu, Indonesia-India menekankan pentingnya mencapai kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, transparan, berbasis aturan, damai, makmur dan inklusif, di mana terdapat kedaulatan dan integritas teritorial, hukum internasional, kebebasan navigasi dan penerbangan, pembangunan berkelanjutan dan terbuka, gratis, perdagangan yang adil dan saling menguntungkan dan sistem investasi dihormati.

“Itu menempatkan kebijakan maritim Indonesia-India pada berbeda dari (kebijakan maritim) China,” pungkas The Times of India.

--- Redem Kono

Komentar