Breaking News

NASIONAL Megawati: Bung Karno Tidak Dapat Dihilangkan dari Sejarah Bangsa 22 Jun 2017 15:15

Article image
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima buku secara simbolis dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR Dr Ahmad Basarah disaksikan Megawati Soekarnoputri. (Foto: Republika)
Soekarno tidak dapat dilupakan dalam perjalanan bangsa. Pasalnya, Soekarno merupakan sosok penting di balik kemerdekaan bangsa.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Terdapat perubahan luar biasa yang terjadi dalam perjalanan bangsa setelah Presiden Soekarno dilengserkan. Salah satu perubahan yang tampak mencolok adalah perubahan pandangan terhadap proklamator kemerdekaan Indonesia dan penemu Pancasila Soekarno.

Hal ini disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi pembicara kunci di acara Peringatan Haul ke-47 Bung Karno dan peluncuran buku Bung Karno, Islam, dan Pancasila di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Menurut Presiden ke-5 RI ini, sejak 1967 hingga 1993 telah terjadi de-Sukarnoisasi. Hal ini paling tampak di bidang politik.

"Secara politik yang berbau Soekarno ditenggelamkan," ujar Megawati.

Megawati menceritakan pengalamannya ketika menjadi pembicara di Sesko ABRI Bandung, Jawa Barat, pada 1993. Dalam acara itu, ada seorang perwira yang menanyakan, apakah Soekarno seorang pengkhianat.

"Saya sempat bingung mau jawab sebagai Ketua Umum PDI, warga negara Indonesia, atau anak Bung Karno," kenang Mega.

Ketika mendapat pertanyaan tersebut, Megawati mengaku sempat terkejut. Ia dapat menjawab pertanyaan perwira muda yang tidak diduga olehnya. Saat itu, suasana sempat menjadi hening.

"Lalu saya jawab, anak muda sekalian di sini, saya akan mencopot kostum sebagai ketua umum partai. Saya katakan secara tegas, berani disumpah, saya Megawati Soekarnoputri menyatakan ayah saya bukanlah  pengkhianat bangsa," katanya. 

Menurut Megawati, Soekarno tidak dapat dilupakan dalam perjalanan bangsa. Pasalnya, Soekarno merupakan sosok penting di balik kemerdekaan bangsa.

"Jadi, Bung Karno mau ditiadakan, monggo saja, tapi secara pribadi sebagai salah satu anaknya maupun warga negara maupun Presiden kelima, nama itu (Bung Karno) tidak akan hilang dari sejarah bangsa," tegas Mega.

Megawati juga membeberkan pengakuan dunia terhadap Soekarno. Nama Soekarno tidak akan tenggelam dalam sejarah bangsa. Bahkan Soekarno menjadi milik dunia. Karena Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955 dan Gerakan Non Blok merupakan karya Bung Karno.

"Di PBB, KAA menjadi heritage of the world," jelas Megawati.

Megawati dalam kesempatan ini bersyukur, Presiden Jokowi menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Dia bersyukur karena keinginannya menjadikan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila akhirnya menjadi kenyataan.

Adapun buku Bung Karno, Islam, dan Pancasila merupakan karya ilmiah disertasi doktoral Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR Dr Ahmad Basarah. Karya ini kemudian dibukukan dan diterbitkan untuk publik. 

--- Redem Kono

Komentar