Breaking News

INTERNASIONAL Melihat dari Dekat Keindahan Alam dan Bangunan Bersejarah Austria 22 Jul 2021 15:23

Article image
Kampus Unversitas Wien, tempat Sigmund Freud dan Karl Popper menimba ilmu. (Foto: Erasmusu.com)
Austria istimewa, negeri dengan keadaan alam yang mempesona, negeri penuh wangi bunga. negeri penuh komitmen mempertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan hidup.

TANGGAL 12 - 20 Juli saya berlibur di Austria. Orang Swiss menyebut mereka Österreich artinya Kerajaan dari Timur. Ada dua agenda liburan singkat ini. Saya ingin menikmati keindahan alam dan mengunjungi bangunan bersejarah.

Pertama, menikmati keindahan alam. Austria adalah negara tetangga Swiss. Tepatnya wilayah timur laut. Kondisi alamnya tidak jauh berbeda dengan Swiss. Swiss dan Austria masuk dalam kawasan negeri Alpen. Mereka berada di wilayah Eropa Barat. Mereka juga penikmat keindahan empat musim: dingin, semi, panas dan gugur.

Gunung dan bukit indah menghiasi Austria. Ada lembah ngarai dan tebing terjal yang mendebarkan. Ada danau dan sungai penuh kesejukan. Ada aneka pohon indah dan hutan belantara. Ya, negeri sangat kaya akan oksigen dan udara segar. Saya jadi ingat judul ciptaan Yok Koeswoyo yang dinyanyikan Grup musik Koes Ploes: “Kolam Susu”.

Kebun-kebun anggur berjejeran di lereng-lereng bukit. Jutaan pohon buah-buahan bertebaran di lembah-lembah. Ladang jagung dan gandum, serta kebun wortel, kentang dan sayur-sayuran lainnya.

Saya menyaksikan areal peternakan. Ada kawanan kambing, domba, kuda, sapi dan bahkan rusa. Hewan-hewan itu tanpa gembala, tanpa tali. Mereka bergerak bebas dan merumput di "padang kecil" yang dibatasi pagar nilon dan kabel berarus listrik.

Hewan-hewan itu tambun. Maklum saja mereka merumput di padang hijau dan air yang berkecukupan. Mereka memperoleh jaminan gisi yang memadai. Mereka bernaung di kandang mewah. Dan tentu saja secara teratur mendapat perhatian medis.

Juga tak kalah menarik adalah kehadiran burung dan margasatwa lainnya. Seperti di Swiss, saya mendengar merdunya kicauan burung sepanjang hari. Burung-burung itu menyanyi riang tanpa ketakutan. Mereka berkicau tanpa takut ancaman ketapel atau senapan angin. Suara-suara itu sudah lama hilang dari kampung halamanku.

Austria istimewa. Negeri dengan keadaan alam yang mempesona. Negeri penuh wangi bunga. Negeri penuh komitmen mempertahankan keaslian dan kelestarian lingkungan hidup.

Kedua, saya juga mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah. Kali ini saya mengunjungi bangunan-bangunan historis di negara bagian Steiermark dan kota Wien.

Di negara bagian Steiermark saya mengunjungi paroki tua St. Laurentius Gleisdorf. Ada bangunan antik gereja gaya Gotik. Gereja paroki berpenampilan Katedral. Pastoran tua yang nyaman dan sejuk. Selama lima hari saya menginap di pastoran ini.

Saya juga mengunjungi gereja Hartmansdorf. Juga gereja tua yang antik. Gereja ini terkenal karena menaranya seperti sebuah kapal. Pastoran luas dan antik. Tapi sayang tanpa penghuni. Lagi-lagi kekurangan tenaga imam.

Saya juga mengunjungi Castel Riegesburg. Sebuah bangunan di atas bukit cadas bekas gunung api. Castel ini didirikan sekitar abad ke sepuluh dan merupakan satu benteng kekristenan yang sangat terkenal. Ada Museum senjata kuno berupa tombak dan pedang antik. Ada pakaian perang jaman dulu. Meski berada di wilayah Austria, Castel ini bukan milik pemerintah Austria. Sejak 1817 Castel Riegesburg ini milik pangeran Lichstenstein.

Tanggal 15 Juli saya juga mengunjungi kota Graz dan sekitarnya. Graz adalah ibu kota negara bagian Steiermark. Graz merupakan kota terbesar kedua di Austria setelah Wien.

Di Graz saya mengunjungi kota tua, balai kota dan halamannya. Dari kota tua saya mengunjungi Schlossberg. Di sana ada menara jam, museum, teater antik. Dari Schlossberg kita bisa memandang keindahan kota Graz dari pelbagai arah.

Dari Graz kami menuju gereja Thal dan gereja Santa Barbara di Bärnbach. Gereja tua Thal adalah tempat pembabtisan Arnold Schwarzenegger. Arnold adalah seorang perantau Austria. Dia binaragawan, aktor Film, politikus Partai Republik dan mantan Gubernur California. Gereja Thal ini menarik. Professor Ernst Fuchs membuat panduan renovasi yang luar biasa. Gereja tua tempat pembabtisan Arnold bergandengan dengan arsitektur moderen gereja Sankt Yakob.

Dari Thal saya menuju gereja Barbara di Bärnbach. Gereja ini unik. Ada begitu banyak Mosaik. Dinding-dinding dan halaman gereja yang tidak rata. Ada banyak pintu gerbang dan simbol-simbol suci dari pelbagai agama dan aliran religius. Altar dan ambo terbuat dari kaca. Di dalamnya ada pasir yg berasal dari pelbagai belahan dunia.

Terakhir saya mengunjungi Mödling dan kota Wien. Di Mödling saya mengunjungi rumah tua SVD. Ini rumah kedua yang dibangun Santo Arnoldus Jansen. Dulu ada seminari Tinggi Sankt Gabriel. Banyak misionaris SVD Eropa adalah alumni Mödling.

Tak kalah menarik sejumlah nama beken sama saudara SVD asal Flores-NTT-Indonesia. Sebut saja Amatus Woi, Andreas Tefa Sawu, Paulus Budi Kleden, Fery Raju Tuga, Kletus Pake, Justin Djogo Dja, Markus Solo Kewuta, Grace Dasilva, Otto Gusti Madung dan Baltasar Rengga Ado. Saya juga mengunjungi kuburan para misionaris. Mereka yang pernah mengabdi di tanah misi. Termasuk di dalamnya mereka yg pernah menabur benih sabda di Flores-NTT-Indonesia.

Terakhir saya mengunjungi kota Wien. Wien adalah ibu kota Austria. Saya mengunjungi obyek-obyek penting kota Wien.

Ada istana kaiser dan lingkungan sekitarnya yang asri. Ada Kathedral St. Stefanus dan Semua Orang Kudus. Ada kantor parlamen dan pusat pemerintahan Austria. Ada taman Belvedere dan museum kota.

Saya juga mengunjungi Universitas Wien. Tempat Sigmund Freud dan Karl Popper menimba ilmu. Universitas bergengsi yang menjadi almamater para imam gereja lokal Flores. Sebut saja Gius Lolan, Hilde Tanga, Hans Manteiro, Luis Rota, Julisvadis Tanto.

Gedung-gedung tua dan kota-kota yang saya kunjungi luar biasa. Semuanya terawat sangat baik, rapih, antik, bersih dan ramah lingkungan. Kota yang berkualitas karena dihuni orang-orang berkualitas.

Tak heran dalam urusan pariwisata mereka juga sangat maju. Sektor pariwisata ikut membantu perekonomian nasional. Berdasarkan Produk Domestik Bruto mereka adalah negara terkaya ke 12. Mereka memiliki perekonomian pasar yang telah maju dan juga memiliki standar hidup tinggi.

Terima kasih Austria dan semua keindahannya. Terima kasih Steiermark, Graz, Gleisdorf dan Hartmansdorf. Terima kasih Mödling dan Kota Wien.

"PA PA - AUF WIEDERSEHEN - SAMPAI JUMPA LAGI"

 

Stefanus Wolo Itu, imam Projo Keuskupan Agung Ende, misionaris Fidei Donum di Keuskupan Basel Swiss.

Komentar