Breaking News

PENDIDIKAN Mendikbud Minta Kaum Muda Majukan Kebudayaan di Era Industri 4.0 29 Jul 2019 08:36

Article image
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. (Foto: Ist)
Indonesia ini akan menjadi negara kuat, berkembang menjadi bangsa yang maju, kalau kaum mudanya tidak sekadar mengedepankan kompetisi. Tetapi juga mengembangkan kolaborasi.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Kaum muda Indonesia memiliki peranan penting dalam upaya pemajuan kebudayaan, khususnya pada era industri 4.0.

“Maju mundurnya kebudayaan tergantung Saudara semua,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan pada pembukaan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM), di Pelataran Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (21/7/2019) lalu.

Mendikbud menilai, Kemah Budaya bisa menjadi titik tolak untuk memajukan kebudayaan kita. Untuk itu, ia meminta agar kaum muda yang berkumpul dalam KBKM dapat saling bertukar pengalaman baik, berkarya bersama, dan membangun jejaring pemajuan kebudayaan nasional. Untuk itu, ia berpesan agar kompetisi yang terjadi dalam KBKM hendaknya dapat difokuskan kepada upaya menumbuhkan semangat berkolaborasi.

“Indonesia ini akan menjadi negara kuat, berkembang menjadi bangsa yang maju, kalau kaum mudanya tidak sekadar mengedepankan kompetisi. Tetapi juga mengembangkan kolaborasi, kebersamaan, dan jaringan yang besar seluruh tanah air,” ujar Menteri Muhadjir.

Sebelumnya Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dalam laporannya mengatakan, Kemah Budaya Kaum Muda yang digelar pada 21-25 Juli 2019, melibatkan kaum muda berusia 18–28 tahun. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mencari solusi bersama atas tantangan pemajuan kebudayaan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan ini mengambil tajuk “Kaum Muda Berkarya, Indonesia Bahagia”.

Kemah Budaya Kaum Muda Tahun 2019 diikuti 561 peserta yang tergabung dalam 132 kelompok dari 28 provinsi. Terdapat empat kelompok besar dalam KBKM 2019 yang mewakili ide besar yang diharapkan dapat diwujudkan sebagai solusi atas tantangan pemajuan kebudayaan, yakni Purwarupa (prototype) Aplikasi (46 kelompok), Purwarupa Fisik (31 kelompok), Aktivasi Kajian (25 kelompok), dan Aktivasi Kegiatan (31 kelompok).

Usai menggali permasalahan yang terdapat di dalam dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) wilayah masing-masing, kaum muda ditantang menghadirkan solusi pemajuan kebudayaan dengan memanfaatkan sains (science), teknologi (technology), rekayasa (engineering), seni (art), dan matematika (STEAM).

“Kita berupaya mendorong inovasi teman-teman kaum muda ini. Karena mereka nantinya akan bertemu dengan teman-teman yang kurang lebih memiliki gairah dan kepedulian yang sama terkait pemajuan kebudayaan,” tutur Dirjen Kebudayaan.

Untuk menguatkan kolaborasi, maka kelompok kaum muda peserta KBKM akan dibantu Tim Fasilitator yang mendorong terciptanya interaksi yang sehat dan mendorong kolaborasi. Kemudian, gagasan kaum muda yang telah dipertajam lewat bimbingan ini dipresentasikan di hadapan Juri pada 23 dan 24 Juli 2019. Pada akhirnya, dipilih 12 kelompok terbaik yang mendapatkan dukungan fasilitasi dari Kemendikbud agar purwarupa dan aktivasi inisiatif sosialnya dapat diwujudkan. 

--- Redem Kono

Komentar