Breaking News

HANKAM Menhan: Waspadai Serangan Propaganda Ideologi 29 Aug 2017 06:16

Article image
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. (Foto: SINDO)
Ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik, tetapi justru serangan propaganda ideologi yang secara massif dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Paham terorisme dan radikalisme yang sering disebarkan dan dibungkus agama sangat keliru.? Namun, masyarakat harus menyadari bahwa ancaman terorisme bukan hanya serangan fisik, tetapi justru serangan propaganda.

Awasan ini disampaikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu ketika memberi sambutan dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Senin, (28/8/2017).

?“Perlu dipahami bersama bahwa ancaman terbesar terorisme bukan hanya terletak pada aspek serangan fisik, tetapi justru serangan propaganda ideologi yang secara massif dapat mempengaruhi pola pikir dan pandangan masyarakat,” ujar Jenderal Ryamizard.  

?Menteri Pertahanan menyatakan juga pengaruh propaganda dan agitasi yang bernuansa kekerasan, permusuhan, penghasutan dan ajakan untuk bergabung dengan kelompok teroris telah banyak menyasar berbagai kalangan masyarakat dan profesi. Ini akhirnya akan bermuara pada kehancuran Persatuan dan Kesatuan Nasional bangsa Indonesia.

?“Terlepas dari pro dan kontra terhadap rencana revisi tersebut, hal yang perlu kita sadari bersama bahwa Undang-Undang terorisme hanya merupakan aspek pendukung dalam Penanganan aksi terorisme dan radikalisme,” ungkapnya. .

Namun, menurut Menhan, hal yang lebih penting adalah upaya pencegahan maupun penanggulangannya adalah bagaimana caranya agar akar permasalahan dari terorisme dan radikalisme tersebut dapat diselesaikan dengan tuntas.

?Ryamizard juga menjelaskan ancaman tersebut berasal dari ideologi-ideologi yang berpotensi mengancam keutuhan ideologi Pancasila.

“Ideologi liberalisme, komunisme, sosialisme dan radikalime agama,” ungkap Jenderal Ryamizard.

Pada bagian akhir sambutannya, Ryamizard menegaskan Pancasila sebagai acuan dalam bertindak, bersikap, dan bertingkah laku maupun dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup berbangsa dan bernegara.

--- Redem Kono

Komentar